Mengenal Endometriosis, Penyebab Nyeri Berlebihan saat Menstruasi

28 April 2021 15:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wanita sedang menstruasi Foto: shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wanita sedang menstruasi Foto: shutterstock
ADVERTISEMENT
Menstruasi atau haid sering terasa tidak nyaman bagi wanita. Bahkan, bagi sebagian wanita menstruasi sangat menyiksa karena rasa nyeri yang sangat berlebihan.
ADVERTISEMENT
Nyeri haid atau kram di area perut sebenarnya wajar dialami pada saat menjelang atau selama haid. Sebagian besar nyeri haid disebabkan oleh otot-otot rahim yang berkontraksi.
Meski begitu, nyeri haid bisa dikatakan tidak normal apabila nyeri bertambah berat bahkan setelah mengonsumsi obat nyeri. Hal ini biasanya menyebabkan wanita tidak dapat beraktivitas normal.
Menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, sekaligus Konsultan Fertilitas, Endokrinologi dan Reproduksi, dr. Moh. Luky Satria Syahbana Marwali, Sp.OG-KFER, nyeri haid yang tidak normal ini sering disebabkan oleh endometriosis. Endometriosis adalah jaringan yang membentuk lapisan dalam rahim juga tumbuh di luar rahim.
“Kondisi ini dapat tumbuh pada organ lain di dalam panggul atau perut. Menyebabkan perdarahan, infeksi, dan nyeri panggul,” kata dokter yang berpraktik RS Pondok Indah IVF Centre dalam pers rilis yang diterima kumparanMOM beberapa waktu lalu.
Ilustrasi nyeri saat menstruasi. Foto: Shutter Stock
Nyeri endometriosis dapat berupa rasa sakit, kram, perasaan terbakar, yang dapat dirasakan cukup ringan, atau bahkan sangat parah hingga menurunkan kualitas hidup. Banyak wanita yang menganggap remeh nyeri haid ini.
ADVERTISEMENT
Hal itulah yang kemudian menyebabkan penanganan terhadap endometriosis menjadi lebih rumit. Padahal, kalau sudah dideteksi dan ditangani sejak awal, endometriosis yang masih kecil dan belum menyebar ke organ lain, tentunya dapat ditangani lebih mudah.

Gejala dan Tahapan Endometriosis yang Sebabkan Nyeri Berlebihan saat Menstruasi

Selain rasa nyeri hebat ketika menstruasi, wanita dengan endometriosis kerap merasakan gejala seperti rasa nyeri saat berhubungan seksual. Meskipun tidak umum, beberapa wanita mungkin mengalami nyeri pula saat buang air kecil, buang air besar, diare, mual, muntah, dan perut kembung.
Dokter Luky mengatakan, kondisi endometriosis juga dapat dibedakan dari tingkat keparahannya seperti berikut ini:
Ilustrasi posisi tidur ketika menstruasi Foto: Shutterstock
1. Tahap 1 endometriosis minimal
Muncul jaringan endometrium yang kecil dan dangkal di indung telur. Peradangan juga dapat terjadi di sekitar rongga panggul. Adanya jaringan ini menyebabkan rasa sakit dan disfungsi organ
ADVERTISEMENT
2. Tahap 2 endometriosis ringan
Ada jaringan endometrium yang kecil dan dangkal di indung telur dan dinding panggul. Kemungkinan dapat menyebabkan iritasi selama ovulasi dan atau nyeri panggul.
3. Tahap 3 endometriosis menengah
Muncul beberapa jaringan endometrium yang cukup dalam di indung telur. Pada tahap ini disebut sebagai kista cokelat, karena setelah beberapa waktu, darah di dalam kista menjadi berwarna merah dan cokelat tua. Apabila kista pecah, dapat menyebabkan sakit perut dan peradangan ekstrem di sekitar panggul.
4. Tahap 4 endometriosis berat
Pada tahap ini, jaringan endometrium, kista, dan perlekatan terjadi cukup parah. Endometriosis dapat tumbuh sangat besar pada tahapan ini, dan ditemukan di indung telur, dinding panggul, saluran indung telur, dan usus.
ADVERTISEMENT
Penulis: Hutri Dirga Harmonis