Mengenal Kehamilan Kimiawi yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil

25 Februari 2021 8:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apa Itu Kehamilan Kimiawi yang Harus Diwaspadai Ibu Hamil? Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Apa Itu Kehamilan Kimiawi yang Harus Diwaspadai Ibu Hamil? Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Ada beberapa jenis atau istilah kehamilan yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil. Salah satunya adalah kehamilan kimiawi yang sering kali tak disadari banyak wanita.
ADVERTISEMENT
Ya, jika Anda pernah melakukan tes kehamilan dan hasilnya positif namun seminggu kemudian ternyata haid, bisa jadi Anda sedang melewati kehamilan kimiawi. Sehingga, jika tidak melakukan tes kehamilan sebelumnya, maka Anda akan mengira hanya haid biasa.
Yuk, simak penjelasan lengkap seputar kehamilan kimiawi di sini, Moms.

Penjelasan soal Kehamilan Kimiawi

Apa Itu Kehamilan Kimiawi yang Harus Diwaspadai Ibu Hamil? Foto: Freepik
Kehamilan kimiawi adalah keguguran yang sangat awal terjadi, yaitu ketika sel telur yang dibuahi tidak pernah tertanam sepenuhnya di dalam rahim. What to Expect melansir, biasanya kehamilan ini terjadi sekitar minggu keempat hingga kelima dari siklus haid.
Perlu Anda ketahui bahwa kehamilan kimiawi sebenarnya sangat umum terjadi. Para ahli juga percaya bahwa keguguran yang sangat dini ini bisa mencapai 70 persen dari semua pembuahan.
ADVERTISEMENT
Namun nyatanya, mayoritas wanita yang pernah mengalami kehamilan kimiawi tidak pernah benar-benar menyadari bahwa mereka telah hamil. Sebab, satu-satunya gejala adalah menstruasi yang terlambat. Kehamilan kimiawi kadang-kadang terungkap ketika tes kehamilan awal menunjukkan hasil positif yang samar tetapi kemudian negatif dalam satu atau dua minggu.
Tes kehamilan menunjukkan positif karena sel telur yang telah dibuahi menghasilkan cukup banyak hormon kehamilan hCG (human chorionic gonadotropin), tetapi kemudian embrio berhenti berkembang.
Mengutip Very Well Family, tanda-tanda lain dari kehamilan kimiawi yakni tingkat hCG rendah pada tes darah, kram perut ringan atau lebih kram dari biasanya selama menstruasi, dan bercak ringan sekitar seminggu sebelum haid normal.
Karena kadar hormon kehamilan lebih rendah pada kehamilan kimiawi, biasanya tidak akan mengalami tanda-tanda umum kehamilan lainnya seperti kelelahan atau mual. Meskipun kehamilan kimiawi biasanya tidak membahayakan tubuh, namun dapat menyebabkan tekanan emosional, Moms.
ADVERTISEMENT

Yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Kehamilan Kimiawi

Apa Itu Kehamilan Kimiawi yang Harus Diwaspadai Ibu Hamil? Foto: Freepik
Dokter Kandungan dan Ahli Obstetri dan Ginekologi, dr. Yvonne Bohn, di Los Angeles, Amerika Serikat mengatakan, jika setelah kehamilan kimiawi Anda hanya melewati masa menstruasi seperti biasa, maka tidak perlu ada perawatan medis. Namun, jika setelahnya merasa menstruasi yang berat dengan perdarahan tidak normal dan perut terasa sakit, maka harus segera memeriksakan diri ke dokter.
Namun dr. Bohn menyarankan agar kemungkinan keguguran dapat dikurangi dengan mengambil tindakan proaktif. Seperti mengonsumsi vitamin pranatal atau asam folat, menghindari penggunaan zat yang tinggi, dan mengendalikan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya secara efektif.
Untuk lebih jelasnya, Anda sebaiknya berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis kandungan. Sebab, test pack tidak menjamin keakuratan hasil 100 persen. Bila ingin memastikan kehamilan, diperlukan tes darah atau pemeriksaan USG di fasilitas kesehatan.
ADVERTISEMENT