Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Menyusu Langsung vs Minum ASI Perah Beku, Mana Lebih Sehat untuk Bayi?
15 September 2018 15:29 WIB
Diperbarui 1 Agustus 2019 15:27 WIB
ADVERTISEMENT
Memberikan ASI perah menjadi salah satu solusi terbaik bagi ibu yang tidak bisa menyusui secara langsung. Misalnya akibat indikasi medis atau karena ibu bekerja yang banyak menghabiskan waktunya di kantor dan tidak bersama bayi. Meskipun sama-sama ASI, apakah kualitas ASI perah yang sudah dibekukan sama baiknya dengan ASI saat menyusu langsung dari payudara ibu?
ADVERTISEMENT
Warna, aroma, dan rasa dari ASI perah segar yang baru saja ibu pompa hampir sama dengan ASI di dalam payudara jika bayi menyusu langsung. Namun, menurut dr. Wiyarni Pambudi, SpA, IBCLC, kandungan nutrisi ASI perah yang telah dibekukan berbeda dengan kandungan ASI yang diberi secara langsung, Moms. Dokter anak yang praktik di RS Brawijaya Hospital, Depok ini mengatakan, ASI yang diberi secara langsung kandungannya lebih baik jika dibandingkan dengan ASI perah yang telah dibekukan.
"Komposisi zat gizi dan sel-sel hidup yang ada dalam ASI lebih terjamin pada ASI perah segar", ujar dr. Wiyarni saat diwawancarai kumparanMOM beberapa waktu lalu.
Selain lebih sehat, memberikan ASI secara langsung juga memiliki lebih banyak manfaat dan keuntungan, baik bagi ibu maupun bayi. Bagi ibu, isapan mulut bayi merangsang hormon-hormon yang berguna untuk produksi ASI dan pengalirannya. Selain itu menyusui juga bisa membuat perasaan ibu lebih bahagia dan meningkatkan ikatan batin dengan bayi agar terjalin lebih erat. Sedangkan untuk bayi, menyusu langsung dapat mengaktifkan berbagai respons neurosensorik terhadap stimulasi kontak kulit ibu-bayi, melatih regulasi lapar-kenyang secara otonom, dan imbal balik bonding dari bayi ke ibu.
Untuk itu, agar kandungan nutrisi dalam ASI perah diserap baik oleh bayi Anda, dr. Wiyarni menyarankan orang tua agar memberikan ASI perah yang segar kepada bayinya. Ciri-ciri ASI perah yang segar adalah ASI perah yang belum dibekukan atau ASI perah yang disimpan 4-6 jam di suhu kamar yaitu 19-26 derajat celcius, 24 jam di dalam cooler box atau termos berisi es yang suhunya 15 derajat celcius, atau 5-8 hari disimpan di bagian dalam rak pendingin kulkas rumah tangga yang suhunya 4 derajat celcius.
ADVERTISEMENT
"Saat tidak sedang bersama ibu, bayi lebih diutamakan mengonsumsi ASI perah segar dibanding ASI perah beku. ASI perah segar berwujud cair, tidak pernah dibekukan sebelumnya, warna-aroma-rasa paling mendekati ASI yang diterima bayi saat menyusu langsung di payudara ibu", katanya.
Sudah jelas kan, Moms? Boleh saja memang memberikan ASI perah , tapi teruslah menyusui secara langsung karena banyak manfaatnya untuk ibu dan bayi. Sering menyusui langsung juga