Menyusui Bisa Jadi KB Alami, Benarkah?

7 Februari 2017 20:56 WIB
clock
Diperbarui 1 Agustus 2019 14:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi KB Kalender (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi KB Kalender (Foto: Thinkstock)
"Saya kan lagi menyusui, jadi nggak bisa hamil dong?"
ADVERTISEMENT
"Kalau lagi menyusui pasti nggak bisa hamil kan?"
Mungkin pertanyaan di atas sering dilontarkan para ibu yang sedang dalam masa menyusui bayinya. Tapi, benarkah menyusui bisa menjadi KB alami?
Ketua Umum Sentra Laktasi Indonesia, Dokter Wiyarni Pambudi, SpA, IBCLC, mengatakan KB alami dengan menyusui itu disebut dengan Lactational Amenorrhea Method (LAM). Namun, KB alami tersebut tidak bisa hanya dengan menyusui saja. Ada tiga syarat lain yang harus dipenuhi.
Pertama, ibu harus menyusui bayinya secara eksklusif atau ASI saja. Tidak ada makanan atau minuman lain yang diterima oleh bayi.
"Kedua, ibunya belum mendapat mens," ucap dr Wiryani saat berbincang dengan kumparan di BJ Specialist Medical Centre, Jakarta Barat, Rabu (31/1).
Dokter Wiyarni Pambudi, SpA, IBCLC (Foto: Salmah Muslimah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dokter Wiyarni Pambudi, SpA, IBCLC (Foto: Salmah Muslimah/kumparan)
KB alami dengan menyusui atau LAM ini memanfaatkan siklus haid yang belum normal. Biasanya, ibu yang baru melahirkan, siklus haidnya tidak teratur. Apalagi ibu yang memberikan ASI eksklusif. Mereka bisa tidak mendapat haid hingga berbulan-bulan.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut terjadi karena hormon laktasi atau prolaktin seorang ibu sedang tinggi, sedangkan hormon itu bisa menekan kadar hormon estrogen.
Horman estrogen dalam tubuh wanita berfungsi untuk mematangkan sel telur. Nah, bila hormon estrogen ini kurang, maka sel telur tidak akan matang sehingga sulit dibuahi. Alhasil, kemungkinan terjadi kehamilan pun amat kecil.
Ilustrasi ibu menyusui (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu menyusui (Foto: Thinkstock)
Syarat ketiga KB alami adalah waktu penerapan yang biasanya terbatas sampai 6 bulan pasca-ibu melahirkan. Bila sebelum 6 bulan seorang ibu sudah mendapat haid, maka KB alami dengan menyusui tidak berlaku.
"Jadi tidak bisa dibilang, karena saya menyusui, maka saya nggak usah KB. Kalau tiga syarat ini tidak terpenuhi, ya tidak bisa," kata anggota Satgas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia ini.
ADVERTISEMENT
Bila ibu yang masih dalam masa menyusui ingin menunda kehamilan berikutnya, ia menyarankan untuk menggunakan KB suntik, pil, atau spiral.
Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter soal KB apa yang cocok, sebab tiap ibu punya kondisi berbeda.
Simak rangkaian kisah berikut