Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Mitos dan Fakta Seputar Persalinan, Calon Ibu Wajib Tahu!
8 Januari 2019 12:37 WIB
Diperbarui 5 Agustus 2019 13:41 WIB
ADVERTISEMENT
Ibu hamil yang sebentar lagi akan masuk di momen persalinan , mulai menebak-nebak seperti apa nanti rasanya. Untuk menjawab rasa penasaran, tak jarang Anda akan bertanya pada teman yang sudah berpengalaman atau mencari tahu lewat berbagai literatur.
ADVERTISEMENT
Pastikan info yang didapat adalah yang terpercaya ya, sebab tak jarang terdapat mitos yang masih beredar. Todays Parent melansir, ini penjelasan para ahli tentang mitos dan fakta seputar melahirkan tersebut, antara lain:
1. Bulan purnama mendorong ibu hamil untuk melahirkan
Ada salah satu mitos yang cukup dikenal banyak ibu hamil, yakni mitos tentang bulan purnama yang dapat membuat ibu hamil segera melahirkan. Menurut Maggie Morris, obstetri dan ginekolog sekaligus profesor di departemen ilmu kebidanan, ginekologi, dan reproduksi di Universitas Manitoba, "Sebenarnya ada banyak penelitian yang dilakukan tentang hal ini, dan tidak ada perbedaan dalam tingkat kelahiran yang berhubungan dengan siklus bulan."
Ini artinya tidak ada hubungannya antara bulan purnama dan melahirkan cepat, Moms!
ADVERTISEMENT
2. Air ketuban pecah secara dramatis seperti di film
Acara-acara televisi menggambarkan adegan persalinan seperti adegan drama, lengkap dengan air ketuban yang pecah secara dramatis, menyembur hingga ke wajah dokter. Bisa dibilang ini berlebihan, Moms.
"Hanya 20 persen ibu hamil yang mengalami air ketuban yang pecah segera setelah persalinan dimulai," kata Maren Dietze, bidan di Lunenberg, NS. Adapun tingkatan air yang pecah yang berbeda-beda, Moms. Beberapa perempuan hanya nampak seperti tetesan, sementara yang lain kehilangan jumlah cairan yang lebih kecil pada awalnya dan baru kemudian keluar seperti semburan.
3. Kontraksi dimulai saat air ketuban pecah
Jawabannya berbeda-beda, Moms. Air ketuban pecah bisa terjadi sebelum kontraksi dimulai, bisa ketika saat kontraksi baru dimulai bahkan bisa juga Anda kontraksi beberapa jam setelah air ketuban pecah.
ADVERTISEMENT
4. Ketika lendir penyumbat hilang, artinya saya akan segera melahirkan
Kumpulan lendir yang berada di rahim berfungsi sebagai penyumbat untuk menghalau bakteri masuk. Tapi, saat lendir itu hilang, tak selalu berarti saatnya melahirkan.
“Itu adalah mitos,” kata Dietze. “Itu hanya menunjukkan ada perubahan dalam rahim. Hal ini dapat terjadi dua minggu sebelum proses melahirkan dimulai atau setelah melahirkan.”
5. Pinggul lebar membuat persalinan lebih mudah
Yang membuat persalinan menjadi lebih mudah ialah tulang panggul Anda, Moms. Selama persalinan, hormon relaksin, hormon yang dapat memberikan efek relaksasi pada bagian sendi panggul dan juga dapat melembutkan bagian leher rahim, dapat melemaskan jaringan ikat yang menyatukan tulang panggul sehingga bayi bisa keluar.
"Hanya 5 persen ibu hamil yang benar-benar membutuhkan operasi sesar karena mengandung bayi yang terlalu besar untuk panggulnya," tambah Maggie.
ADVERTISEMENT
6. Minyak jarak dan makanan pedas bisa mempercepat proses melahirkan
Makanan pedas memang bisa merangsang perut, terutama pada sistem pencernaan. Namun bukan mempercepat kelahiran, justru dapat membuat Anda menderita karena bisa menyebabkan diare atau mulas berlebih, Moms!
7. Persalinan kedua tidak terlalu menyakitkan
8. Seks mempercepat persalinan
Makanan pedas, minyak jarak, dan bulan purnama terbukti tidak dapat mendorong persalinan lebih cepat, Moms. Namun, menurut Maggie, seks bisa.
ADVERTISEMENT
"Satu-satunya obat rumahan untuk memulai persalinan yang saya sarankan ialah berhubungan seks. Itupun dilakukan pada tanggal tertentu, hanya beberapa hari sebelum hari perkiraan lahir," lanjut Maggie.
Itu karena, semen mengandung senyawa prostaglandin yang berperan dalam pematangan atau pelunakan, serta pembukaan serviks yang menyebabkan kontraksi untuk mendorong persalinan.
Penulis: Nanda Saputri