Kata Dokter: Persalinan Spontan Membuat Sistem Imun Bayi Lebih Kuat

1 Desember 2018 13:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi baru lahir. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi baru lahir. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Sebagian besar ibu hamil berharap bisa melahirkan lewat persalinan spontan karena pemulihannya cepat. Persalinan spontan adalah proses melahirkan lewat vagina yang hanya mengandalkan tenaga ibu untuk mendorong bayi, tanpa bantuan obat maupun alat seperti vakum atau induksi hormon sintetis.
ADVERTISEMENT
Ternyata tak hanya ibu yang diuntungkan dari persalinan spontan, melainkan juga bayi. Bayi yang lahir dari persalinan spontan cenderung punya sistem imun yang lebih baik dibandingkan bayi yang dilahirkan lewat metode lain.
Hal itu dipaparkan oleh Profesor dr Yvan Vandenplas, Kepala Departemen Pediatri di University Hospital Brussels, Belgia. Menurutnya, bayi yang dilahirkan lewat persalinan spontan mendapat kesempatan emas untuk terpapar bakteri baik atau probiotik dari mikroba yang dimiliki ibu. Probiotik itu lah yang kemudian merangsang sistem imun.
“Saat persalinan, muncul koloni pertama probiotik yang ditransfer dari ibu pada bayi. Pada hari-hari pertama setelah kelahiran, bakteri baik itu merangsang sistem imun yang akan mempengaruhi kesehatan seumur hidup,” papar Prof dr Yvan, yang ditemui kumparanMOM di acara Nestle Nutrition Masterclass di Ayana Midplaza, Jakarta, pada Kamis (30/11).
Prof dr Yvan Vandenplas (kanan) hadir dalam acara Nestle Nutrition Masterclass. (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prof dr Yvan Vandenplas (kanan) hadir dalam acara Nestle Nutrition Masterclass. (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
Probiotik yang didapat dari ibu akan hilang saat bayi berusia 2-3 tahun. Alhasil jumlah probiotik dalam sistem pencernaan bayi mungkin sama dengan bayi yang dilahirkan lewat metode lain. Namun sistem imun yang terbentuk pada minggu-minggu pertama setelah kelahiran akan bertahan sepanjang hidupnya.
ADVERTISEMENT
Pemaparan Prof dr Yvan sesuai dengan penelitian terbaru Lilian L. Peters, PhD yang dipublikasikan jurnal Birth pada Februari 2018. Penelitian itu menganalisis data dari 500 ribu wanita sehat yang melahirkan di New South Wales, Australia.
Peneliti mengamati kesehatan anak yang dilahirkan mulai usia 28 hari hingga 5 tahun dihubungkan dengan metode kelahirannya. Kesimpulannya, bayi yang lahir lewat persalinan spontan lebih jarang terkena masalah kesehatan jangka pendek maupun panjang dibandingkan bayi yang lahir dari metode lain
Persalinan. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Persalinan. (Foto: Thinkstock)
Sementara itu, bayi yang lahir dibantu dengan vakum atau forsep berisiko lebih tinggi kena penyakit kuning dan gangguan makan pada 28 hari pertama. Bayi yang lahir caesar lebih banyak terkena demam dan butuh perawatan di rumah sakit dibandingkan bayi yang lahir dari vagina.
ADVERTISEMENT
Probiotik menjadi salah satu alasan mengapa bayi dari persalinan spontan lebih jarang mengalami gangguan kesehatan. Dominasi probiotik dalam saluran pencernaan bisa mengurangi risiko berbagai penyakit seperti diabetes, alergi, asma, hingga infeksi pernapasan.
Probiotik memang bisa didapat anak selain lewat persalinan spontan, Moms. Probiotik juga dikandung ASI dan produk susu sapi seperti susu formula, keju, atau yoghurt.
Meski begitu probiotik pada masa awal kehidupan ternyata punya perbedaan yang signifikan.
“Perbedaannya, bayi yang memiliki probiotik pada hari-hari pertama hidupnya, sistem imunnya akan baik hingga berpuluh-puluh tahun kemudian. Sementara bayi yang baru diberi probiotik di kemudian hari, hanya bisa merasakan keuntungannya selama mengkonsumsi makanan tersebut dalam jangka panjang,” papar Prof dr Yvan.