Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sopan santun merupakan salah satu aspek penting yang perlu diajarkan pada anak bahkan sejak di usia balita . Tak perlu khawatir, Moms. Di usia tersebut, anak Anda sudah bisa diajarkan cara bersikap sopan santun dengan cara-cara sederhana, seperti:
ADVERTISEMENT
1. Memberikan contoh
Cara mengajarkan sopan santun pada anak balita sebenarnya tidak sulit, Moms. Cukup dengan memberinya contoh di rumah.
Seperti saat ia berbicara, maka pandanglah matanya. Pastikan ia tahu Anda mendengar dan memahami ucapannya. Cara ini sangat jitu untuk membuatnya melakukan hal serupa, yaitu mendengarkan dan memahami ucapan Anda.
2. Jelaskan arti sopan santun dengan cara sederhana
Jelaskan juga padanya bahwa sopan santun adalah repsons untuk menghargai orang lain. Ajari anak kata-kata tolong, maaf, dan terima kasih, segera setelah ia lancar bicara. Anda juga harus sering menggunakan kata-kata itu saat berinteraksi dengan anak.
Selain itu, jangan lupa untuk mengajarkannya mengucapkan kata "permisi" jika ingin meminjam barang milik orang lain, pergi bermain atau meminta sesuatu pada siapa saja. Anak dapat diajarkan lebih ekspresif dalam mengungkapkan keinginannya dengan cara lebih sopan.
ADVERTISEMENT
3. Terus ingatkan anak
Sekalipun bisa diajarkan dengan cara-cara sederhana, Anda tidak bisa langsung berharap anak balita segera lancar menerapkannya di rumah. Sebab cara tepat mengajarkan sopan santun adalah melalui pembiasaan. Jangan bosan-bosan untuk terus mengingatkan anak menerapkan ajaran Anda.
4. Berhati-hati merespons saat anak berlaku kurang sopan
Di usia 3 tahun khususnya, balita umumnya bisa menyerap banyak informasi yang mungkin bisa membuat ia berkata dan bertindak tak sopan. Jika ini terjadi, sebaiknya Anda paham bahwa mungkin saja ia tidak bermaksud untuk berlaku tidak sopan. Mungkin ia hanya sekadar mengungkapkan informasi yang didapat atau menguji reaksi Anda, Moms. Jadi, berhati-hatilah merespons kejadian ini.
Jika Anda tertawa, anak akan menganggap tindakannya positif, anak akan mengulanginya. Begitu juga sebaliknya, jika Anda langsung marah, anak tidak akan mengerti esensi kemarahan Anda. Jadi, sebaiknya katakan perbuatannya tidak Anda setujui dan jelaskan alasannya ya, Moms.
ADVERTISEMENT
5. Introspeksi diri
Jika anak sudah berulang kali melakukan pelanggaran sopan santun, sekalipun telah diingatkan, hal yang bisa Anda lakukan adalah bertindak tegas tanpa perlu marah-marah tak karuan. Periksa pula tindakan Anda dalam menghadapi situasi yang sama. Siapa tahu Anda tidak memberi contoh yang baik. Misalnya, dengan sering meminjam barang milik si balita tanpa permisi atau meminta si kecil mengambilkan sebuah barang barang tanpa mengucapkan kata tolong.