Moms, Waspadai Gejala Pembekuan Darah Saat Hamil

14 Agustus 2019 11:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Kaki Keram pada Ibu Hamil Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kaki Keram pada Ibu Hamil Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ada beberapa gangguan kesehatan yang mungkin terjadi pada ibu hamil. Salah satunya adalah gangguan pembekuan darah. Pada ibu hamil pembekuan darah yang harus diwaspadai ialah Deep Vein Thrombosis (DVT) atau trombosis vena dalam. Kenapa?
ADVERTISEMENT
Mengutip What to Expect, trombosis vena dalam adalah kondisi di mana terjadi pembentukan gumpalan darah di pembuluh balik yang terletak jauh di dalam kulit. Umumnya, gumpalan ini muncul di tubuh bagian bawah, terutama di paha. Wanita memang lebih rentan mengalami penggumpalan darah selama hamil dan melahirkan, terutama pada masa pascapersalinan.
Lebih tingginya tingkat pembekuan darah ini tampaknya merupakan upaya alami tubuh ibu untuk mencegah terjadinya kehilangan banyak darah ketika melahirkan, tetapi terkadang upaya tersebut berlebihan. Faktor lain yang dapat berpengaruh adalah ukuran rahim, semakin sebesar ukuran rahim, semakin sulit darah dari bagian tubuh bergerak kembali ke jantung. Jika tidak diobati, gumpalan darah tersebut dapat bergerak ke paru-paru dan mengancam keselamatan ibu hamil.
ibu hamil sakit Foto: Shutterstock
DVT terjadi pada 1 dari 1000 kehamilan, tetapi juga dapat terjadi pada masa pasca-persalinan. DVT lebih mungkin terjadi pada wanita hamil yang usianya lebih tua, perokok, memiliki riwayat pribadi atau keluarga yang menunjukkan kerentanan terhadap gumpalan darah, atau menderita hipertensi, diabetes atau berbagai penyakit lain, termasuk gangguan pembuluh darah.
ADVERTISEMENT
Gejala yang paling umum terjadi dalam kasus DVT adalah:
- Rasa berat atau nyeri di kaki
- Betis atau paha terasa sakit
- Pembengkakan ringan atau berat
- Pembengkakan pembuluh balik yang berada dekat dengan kulit
- Betis terasa nyeri pada saat menekuk telapak kaki
Ilustrasi ibu hamil sakit kepala sebagai ciri dari preeklampsia. Foto: Shutter Stock
Apabila gumpalan darah telah bergerak ke paru-paru mungkin akan terjadi:
- Nyeri dada
- Napas terengah-engah
- Batuk hingga mengeluarkan dahak yang berbusa dan bernoda darah
- Denyut jantung dan napas menjadi cepat
- Bibir dan ujung-ujung jari membiru
- Demam
Jika Anda mengalami salah satu tanda-tanda di atas, maka sebaiknya segera periksakan kondisi Anda ke dokter, Moms. Apabila Anda dinyatakan mengalami DVT atau penggumpalan darah pada kehamilan sebelumnya, beri tahukan-lah hal itu kepada dokter atau bidan Anda. Selain itu, jika Anda melihat dan merasakan pembengkakan rasa nyeri hanya pada salah satu kaki kapan pun pada saat hamil, segeralah menghubungi dokter atau bidan Anda.
ibu hamil diperiksa dokter Foto: Shutterstock
USG mungkin akan dilakukan untuk memeriksa ada atau tidaknya gumpalan darah. Jika memang mengalami penggumpalan darah, Anda mungkin akan diobati dengan heparin untuk mengencerkan darah dan mencegah gumpalan lebih lanjut, tetapi pemberian heparin mungkin harus dihentikan menjelang persalinan untuk mencegah perdarahan berlebih ketika Anda melahirkan. Kemampuan penggumpalan darah Anda juga akan selalu dipantau.
ADVERTISEMENT
Jika terdapat gumpalan darah yang mencapai paru-paru, obat-obatan penghancur gumpalan darah mungkin diperlukan, begitu pula dengan pengobatan untuk mengatasi efek samping yang menyertainya.
Tapi jangan khawatir Moms, Anda dapat mencegah penyakit ini dengan menjaga darah Anda mengalir dengan lancar yaitu dengan berolahraga dan menghindari duduk dalam waktu lama. Jika Anda termasuk orang yang berisiko tinggi, Anda juga dapat menggunakan stoking penyangga untuk mencegah terbentuknya gumpalan-gumpalan darah di kaki Anda.