Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Beberapa anak mungkin saja lebih rentan mengalami gangguan tidur di malam hari. Ya Moms, selain mimpi buruk, ada gangguan tidur lain yang mungkin bisa dirasakan anak, yaitu night terror.
ADVERTISEMENT
Sekilas gejala night terror dan mimpi buruk memang terlihat sama. Sehingga beberapa orang tua mungkin kesulitan membedakan apakah anaknya sedang mengalami night terror atau mimpi buruk. Padahal dua kondisi gangguan tidur itu sangat berbeda, Moms. Lantas, apa perbedaannya, ya?
Pada laman Mom Junction dijelaskan bahwa night terror umumnya terjadi selama tidur Non-REM (NREM), yang merupakan tidur awal di dua hingga tiga jam. Sedangkan mimpi buruk terjadi selama tidur REM biasanya setelah anak tidur beberapa jam. Night terror tidak membangunkan anak, dan sebagai gantinya, ia tetap dalam kondisi setengah tidur dengan mata terbuka lebar. Sedangkan anak yang mengalami mimpi buruk biasanya akan terbangun dan mungkin membutuhkan hiburan dari orang tua agar bisa tidur kembali.
ADVERTISEMENT
Night terror berlangsung selama 10-30 menit, sedangkan mimpi buruk hanya berlangsung beberapa detik atau beberapa menit saja. Saat night terror terjadi, si kecil dapat menggerakkan anggota tubuhnya dengan sangat keras sehingga ia berisiko terjatuh dari tempat tidur atau melukai dirinya sendiri dengan secara tidak sengaja mengenai sesuatu. Anak yang mengalami mimpi buruk juga menggerakkan anggota tubuhnya tetapi dengan sangat lembut.
Night terror dapat menyebabkan anak berjalan dalam tidur atau sleep walking. Sedangkan mimpi buruk tidak mengarah ke sana, Moms. Selain itu, anak yang mengalami night terror sulit dibangunkan bahkan jika ia terbangun, ia mungkin akan agresif dan kehilangan arah. Berbeda dengan anak yang mengalami mimpi buruk sangat mudah dibangunkan dari tidurnya.
ADVERTISEMENT
Setelah night terror terjadi, anak secara otomatis bisa tertidur lelap, sedangkan anak yang mengalami mimpi buruk, biasanya lebih sulit untuk bisa tidur lagi. Anak yang mengalami night terror juga cenderung tidak ingat apa yang terjadi di malam hari, sedangkan anak yang mengalami mimpi buruk akan mengingat sedikit atau bahkan sepenuhnya mengenai mimpinya di malam hari.