Nyeri Sendi Setelah Melahirkan, Normal Enggak Ya?

16 Juni 2022 15:05 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi nyeri sendi setelah melahirkan. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nyeri sendi setelah melahirkan. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Melahirkan merupakan proses yang melelahkan bagi ibu. Sehingga, tak heran bila ibu mungkin mengalami rasa tidak nyaman pada tubuhnya setelah melewati proses persalinan.
ADVERTISEMENT
Beberapa ibu mungkin jadi mudah lelah, sering pusing, kunang-kunang, hingga merasakan nyeri pada tulang dan sendi di tubuhnya. Hal ini bisa membuat ibu menjadi tidak nyaman dan khawatir tentang kesehatannya setelah melahirkan. Lantas, apakah normal bila ibu mengalami nyeri sendi usai persalinan?

Penjelasan soal Nyeri Sendi yang Dialami Ibu Setelah Melahirkan

Ilustrasi ibu nyeri sendi. Foto: Shutter Stock
Mengutip Orthopaedics and Sports Medicine, University of Washington, nyeri sendi atau arthritis merupakan kondisi umum yang terjadi pada banyak orang dari segala usia termasuk ibu yang baru saja melahirkan. Kondisi ini ditandai dengan kekakuan dan pembengkakan area sendi yang mengakibatkan penurunan kemampuan bergerak.
Ibu mungkin mengalami nyeri sendi selama beberapa minggu atau bulan setelah melahirkan. Kondisi ini sering kali menimbulkan rasa tidak nyaman pada ibu, sehingga menghambat aktivitasnya dalam mengurus bayi. Tak jarang, hal ini juga membuat ibu stres karena merasa tidak bisa maksimal merawat buah hatinya.
ADVERTISEMENT
Nyeri sendi sebenarnya bisa terjadi sejak kehamilan karena beban berat yang dibawa ibu, namun, kondisi ini justru dapat memburuk usia persalinan. Ya Moms, beberapa ibu mengalami peradangan sendi yang kemudian menyebabkan rasa nyeri pada pinggul, pergelangan tangan, tangan, pergelangan kaki, dan juga kaki mereka.
Ibu nyeri sendi. Foto: Shutterstock.
Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, dr. Sangeeta Agrawal, MD, menjelaskan di laman Mom Junction, nyeri sendi usai persalinan terjadi karena adanya perubahan fisik setelah ibu mengalami kehamilan dan melahirkan. Beberapa faktor lain seperti, usia saat hamil, obesitas, aktivitas fisik yang kurang atau berlebihan, hingga sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif dapat meningkatkan risiko nyeri sendi.
Lantas, apa yang sebaiknya dilakukan ibu?
Saat mengalami nyeri sendi, ibu sebaiknya tetap melakukan aktivitas fisik yang ringan agar tulangnya tidak kaku. Bila Anda mengalami kelebihan berat badan, sebaiknya rencanakan diet seimbang bersama dokter untuk mengurangi gejala nyeri sendi. Ya Moms, menurunkan berat badan akan menurunkan tekanan pada persendian, terutama pinggul dan lutut.
ADVERTISEMENT