Panduan agar Kulit Bayi Tidak Iritasi karena Popok

21 November 2019 17:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
bayi menggunakan popok. Dok: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
bayi menggunakan popok. Dok: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Berapa kali Anda mengganti popok bayi setiap harinya? Mungkin bisa lebih dari 10 kali jawabnya! Tak jarang pula Anda menemui ruam di kulitnya yang tertutup popok itu, hingga lebih akrab disebut ruam popok.
ADVERTISEMENT
Tandanya, kulit bayi tampak memerah dan kerap juga membuat si kecil rewel. Meski begitu, ruam juga bisa timbul di lipatan tubuh, paha, dan alat kelamin, Moms. Bila sudah begini, dapat timbul pertanyaan manakah yang lebih baik bagi bayi: popok kain atau popok sekali pakai (pospak)?
Laman Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) menulis, pospak dan popok kain sama baiknya, Moms. Hanya saja, penggunaan dari keduanya yang harus diperhatikan orang tua, agar bayi dapat terhindar dari ruam popok. Sebab, idealnya popok bisa menjaga kestabilan pH dan tingkat kelembapan kulit.
Ilustrasi bayi ganti pokok. Foto: Shutterstock
Berikut panduan penggunaan dari dua jenis popok tersebut, dirangkum dari PERDOSKI:
1. Popok Kain
Pilihlah popok dengan bahan yang lembut dan mudah menyerap cairan. Biasanya bahan yang paling sering digunakan adalah katun. Alasannya karena katun merupakan bahan paling aman dan bisa membantu mencegah timbulnya ruam.
ADVERTISEMENT
Memilih popok kain, artinya Anda perlu memperhatikan pula apakah popok menggunakan tali atau tidak. Jika tidak, maka Anda harus menggunakan peniti untuk mengikatnya. Sebagai pertimbangan, terkadang ini membuat bayi kurang nyaman.
Popok bayi Foto: Pixabay
Lalu Anda juga harus sering mengecek kondisi popok. Karena tidak seperti pospak, maka bila popok sudah kotor harus segera diganti. Dan sebelum menggantinya jangan lupa untuk membersihkan kulit bayi dengan kapas basah.
2. Popok Sekali Pakai
Sebelum membeli pospak, pastikan dulu berat badan si kecil untuk menentukan ukuran popok yang tepat.
Popok sekali pakai biasanya memiliki bahan kimia di dalamnya, yaitu: sulfur dan chlorine dioxide. Kemudian ada yang menggunakan: zinc oxide, aloe vera dan petroleum untuk menjaga agar kulit tetap kering. Dan ada juga yang menggunakan bahan: selulosa dan absorbent gelling material (AGM) atau superabsorbent yang terbuat dari sodium poliakrilat. Bahan-bahan tersebutlah yang menjadikan popok sekali pakai memiliki daya serap tinggi.
ADVERTISEMENT
Bila Anda memilih popok sekali pakai untuk si kecil usahakan untuk tidak menggunakannya selama 24 jam penuh. Sebaliknya, Anda harus sering mengganti agar kulit bayi tidak iritasi.
Meski ruam popok umumnya terjadi di selangkangan Anda juga harus mengecek daerah pinggang dan perut si kecil. Karena dua daerah ini juga bisa mengalami iritasi atau lecet.
Popok bayi sekali pakai. Foto: Shutterstock
Bila Anda sudah mengikut panduan di atas namun si kecil tetap mengalami ruam popok, Anda bisa mengatasinya dengan:
1. Hentikan penggunaan popok yang biasa bayi pakai sementara waktu. Lalu, ganti dengan popok yang memiliki ukuran sedikit lebih besar.
2. Setiap mengganti popok pastikan kulit bayi betul-betul kering. Setelah itu, baru pakaikan popok si kecil.
3. Sebelum menggunakan popok Anda bisa mengoleskan krim atau salep yang mengandung zinc oxide setiap hari.
ADVERTISEMENT
"Sejauh ini kandungan yang ada di dalam diaper rash cream aman untuk digunakan setiap hari. Diaper rash cream berguna untuk membantu mengurangi iritasi ringan yang terjadi area popok akibat kontak dengan urin atau kotoran dan juga mencegah terjadinya diaper rash," ujar Dr Srie Prihianti, SpKK, PhD saat dihubungi kumparanMOM beberapa waktu lalu.
4. Hindari menggosok kulit bayi yang sedang terkena ruam agar tidak tambah lecet.
5. Bila ruam popok si kecil tak kunjung sembuh Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit anak.