Penyebab dan Cara Atasi Dermatitis Atopik pada Bayi

20 November 2019 9:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi atopik pada bayi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi atopik pada bayi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bayi baru lahir biasanya masih sangat rentan terhadap berbagai masalah kulit. Salah satu yang sering dialami oleh bayi dan anak adalah dermatitis atopik atau eksim susu. Dermatitis atopik adalah radang kulit yang berulang disertai gatal yang membuat kulit bayi menjadi kering, bersisik, sampai berubah kehitaman.
ADVERTISEMENT
Biasanya masalah kulit ini muncul di area pipi bayi, lekuk siku, dan lekuk lutut. Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Anna Juniawati Putri Gunawan, SpKK mengatakan, gejala awalnya ditandai dengan kemerahan pada kedua pipi bayi, kulit tangan dan kaki terasa kering, kulit kepala bersisik seperti terlihat retak, dan bayi rajin menggaruk sampai menimbulkan luka.
Media gathering "Solusi Kulit Atopik pada Bayi: Skin Barrier Body Moisturizer” di Erha Derma Center Kemanggisan, Jakarta Barat, Selasa (19/11). Foto: Dian Rosalina/kumparan
"Kulit bayi akan berubah menebal kasar dan bersisik. Bila bayi rajin menggaruk, kulitnya akan lecet sehingga muncul luka. Dari luka tersebut, masuklah bakteri sampai menyebabkan infeksi pada kulitnya," kata dr. Anna dalam acara "Solusi Kulit Atopik pada Bayi: Skin Barrier Body Moisturizer” di Erha Derma Center Kemanggisan, Jakarta Barat, Selasa (19/11).
Penyakit kulit ini biasanya disebabkan karena gen bawaan dari keluarga, alergi terhadap makanan, debu, serbuk sari, dan bulu binatang. Tapi jangan khawatir, gangguan kulit atopik ini tidak menular kok, Moms.
ADVERTISEMENT
"Atopik itu tidak menular tapi diturunkan dari gen keluarga ke keturunannya. Kalau sudah memiliki gen atopik biasanya akan muncul disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan, misalnya mandi dengan air yang terlalu hangat, terlalu lama di ruangan ber-AC, dan mengkonsumsi makanan yang memicu alergen," kata dia.
Ilustrasi kesehatan kulit bayi Foto: Shutterstock
Oleh karena itu, penanganannya pun tak boleh sembarangan dan harus intensif, Moms. Sebab korneum pada kulit bayi yang baru lahir masih sangat tipis, sehingga skin barrier atau pelindung kulit belum sempurna.
"Kulit tipis inilah yang membuat bayi lebih rentan terkena iritasi dan alergi. Jadi kita harus lebih berhati-hati dalam memilih skincare untuk bayi," kata dokter yang berpraktek di Erha Derma Center Kemanggisan ini.
Dr. Anna menyarankan untuk memilih skincare khusus bayi yang mengandung ceramide, tanpa pengawet dan pewangi, cholesterol, fatty acid, serta hypoallergenic. Selain itu, sebaiknya Anda menghindari pemakaian minyak telon pada bayi setelah mandi. Jika masih ingin memakaikannya pilih minyak telon yang berbentuk krim.
Ilustrasi pelembab untuk kulit bayi. Foto: Shutterstock
"Sebaiknya pilihlah pelembap bayi yang water base, karena mudah meresap dan tidak menimbulkan lengket pada kulit bayi. Kalau kulit bayi sangat kering, bisa dikombinasikan dengan pelembab berbentuk krim dulu, lalu bila sudah tidak terlalu kering baru berbentuk lotion atau water base," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dalam acara ini juga, Erha juga memperkenalkan produk untuk membantu merawat permasalahan kulit pada bayi dan anak-anak, khususnya yang memiliki kondisi kulit sensitif cenderung atopik yakni Skin Barrier Body Moisturizer. Pelembap ini bisa digunakan untuk mengatasi iritasi ringan pada kulit bayi sehari-hari.
Produk Skin Barrier Body Moisturizer dari Erha. Foto: Dian Rosalina/kumparan
Produk ini mengandung bahan aktif untuk memperbaiki barrier kulit seperti ceramide complex, sensolene, sodium lactate, dan vitamin E acetate. Selain itu, pelembap ini juga mengandung bahan antiinflamasi dan antioksidan yang baik untuk meredakan gatal pada bayi penderita dermatitis atopik.
"Menurut survei yang kami lakukan dengan Home Tester bersama dengan 221 ibu yang memiliki anak berkulit sensitif, hasilnya 9 dari 10 ibu setuju bahwa Skin Barrier Moisturizer ini bisa mengatasi iritasi ringan pada kulit bayi dalam waktu 7 hari. Kandungan ceramide complex tidak hanya menambah ceramide pada kulit bayi saja, tapi juga membantu memicu produksi ceramide pada kulit bayi itu sendiri," kata Business Development Supervisor Erha, Yulia Lie Yanda.
ADVERTISEMENT