Panduan Relaktasi agar Bisa Menyusui Kembali Setelah Sempat Berhenti

7 Januari 2020 8:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
menyusui Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
menyusui Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagi beberapa ibu, proses menyusui mungkin saja tidak berjalan mulus karena berbagai masalah. Misalnya saja, tidak mendapat dukungan dari lingkungan sekitar, bayi bingung puting, hingga bayi terlalu nyaman menggunakan dot. Hal ini, tak jarang bisa membuat proses menyusui terhenti untuk sementara waktu.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, jika Anda mau, menyusui bisa dilakukan kembali dengan proses relaktasi. Ya Moms, relaktasi adalah usaha agar bayi kembali lagi menyusu ke payudara, setelah sebelumnya sempat berhenti menyusu.
Ilustrasi ibu menyusui. Foto: Shutterstock
Relaktasi bisa dilakukan kapan saja dan tidak mengenal berapa lama jeda berhenti memberi ASI. Meski begitu, lebih cepat tentunya lebih baik, Moms.
“Tidak ada kata terlambat untuk memberikan yang terbaik kepada buah hati tercinta,” ujar dr. Ameetha Drupadi, CIMI selaku konselor laktasi dalam akun Instagram-nya.
Relaktasi penting dilakukan, karena ASI perlu diberikan hingga bayi berusia setidaknya 2 tahun. Menyusui juga merupakan proses yang punya banyak manfaat untuk ibu dan bayi, salah satunya meningkatkan bonding.
Lantas, bagaimana proses awal relaktasi agar ibu bisa menyusui kembali?
ADVERTISEMENT
Menurut dr. Ameetha Drupadi, berikut adalah 4 langkah awal untuk memulai proses relaktasi, seperti dikutip di akun Instagram @ameethadrupadi.
1. Sering melakukan skin to skin contact dengan bayi
Ilustrasi skin to skin contact antara ibu dan bayi. Foto: Shutter Stock
Cara pertama adalah rutin melakukan skin to skin contact atau kontak kulit dengan bayi. Ya, skin to skin menyimpan banyak manfaat, seperti merangsang hormon laktasi melalui isapan bayi, bayi dapat mencium bau ibunya dan semakin mengakrabkan diri dengan ibu.
2. Setop penggunaan dot
Ilustrasi Dot Bayi Foto: Pixabay
Sebelum mengalihkan pemberian ASI menggunakan media lain, sebisa mungkin hentikan penggunaan dot dan botol. Sebagai gantinya berikan susu memakai gelas atau sendok, agar bayi lupa pada dotnya dan mau mengisap payudara Anda.
“Contohnya pada bayi bingung puting karena dot (maka) berikan (ASI) dengan sendok, pipet. Tujuannya agar bayi lupa kebiasaan minum sebelumnya dengan apa,” tulis dr Ameetha.
ADVERTISEMENT
3. Cek kondisi Anda dan bayi
Jangan lupa untuk mengecek supply ASI Anda, Moms. Apakah kira-kira membutuhkan tambahan suplementasi atau galaktagog atau obat pelancar ASI? Selain itu lihat pula keadaan mulut bayi apakah ada yang menghambat proses menyusui atau tidak.
4. Semangat, sabar dan berdoa
Ilustrasi ibu menyusui. Foto: Shutter Stock
Hal yang tidak kalah penting lainnya adalah selalu semangat, sabar dan berdoa saat melakukan proses relaktasi. Jangan lupa untuk minta dukungan suami dan anggota keluarga serta orang-orang terdekat lainnya untuk mendukung Anda melakukan relaktasi agar bisa menyusui bayi kembali.