Parenting Islami: Apa Bedanya Mengasuh Anak Laki-laki dan Perempuan?

12 April 2019 11:44 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mengasuh anak laki-laki dan perempuan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengasuh anak laki-laki dan perempuan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Setiap anak yang Anda lahirkan, baik laki-laki maupun perempuan, merupakan titipin dari Allah SWT. Mengasuh mereka adalah amanah untuk dijalankan sebaik-baiknya. Menjadi orang tua artinya Anda dipercaya untuk membesarkan makhluk ciptaan-Nya.
ADVERTISEMENT
Mengasuh anak laki-laki dan perempuan dalam syariat islam ternyata berbeda. Hal itu telah dijelaskan dalam Surat Al-Imran ayat 36:
فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّي وَضَعْتُهَا أُنْثَىٰ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْأُنْثَىٰ ۖ وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Maka tatkala isteri 'Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk".
Ustaz Bendri Jaisyurrahman, konselor anak, remaja dan pernikahan serta aktivis gerakan Sahabat Ayah menjelaskan cara mendidik anak laki-laki dan perempuan memang jelas berbeda karena tugas mereka nanti pun berbeda. Allah sudah memaparkan dalam Surat An-Nisa ayat 34.
ADVERTISEMENT
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.
Ilustrasi anak laki-laki muslim. Foto: Shutterstock
Berpedoman pada firman itu, Allah telah menunjuk laki-laki untuk menjadi pemimpin atas perempuan. Begitu pula anak laki-laki Anda nanti, suatu hari akan menjadi pemimpin. Oleh karena itu, orang tua sebaiknya mengasuh anak laki-laki agar siap dengan peran itu.
“Anak laki-laki sejak baru lahir sudah membawa fitrah qawwam (pemimpin) yakni sebagai seseorang yang mampu memimpin, mengarahkan, menyelesaikan tugas dan memberikan solusi. Itulah kenapa untuk anak laki-laki stimulus yang diberikan adalah tantangan. Rasulullah juga sejak kecil hingga dewasa hidupnya penuh dengan challenge,” jelas Ustaz Bendri.
ADVERTISEMENT
Salah satu cara memberi anak laki-laki tantangan adalah dengan membiarkannya aktif bermain dan belajar di luar rumah. Banyak yang bisa anak laki-laki pelajari di luar rumah. Ustaz Bendri mencontohkan Rasulullah semasa kecil sudah menggembala domba dan sering diajak traveling oleh pamannya, Abu Thalib.
Bagaimana dengan anak perempuan Moms?
Ilustrasi anak Muslim Foto: Shutterstock
Dalam mendidik anak perempuan, Allah telah memberikan contoh wanita mulia yang untuk dijadikan panutan, yakni Maryam, ibu Nabi Isa. Maryam telah dipilih Allah sebagai wanita yang paling mulia, dijelaskan dalam surat Al-Imran ayat 42.
وَإِذْ قَالَتِ الْمَلَائِكَةُ يَا مَرْيَمُ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاكِ وَطَهَّرَكِ وَاصْطَفَاكِ عَلَىٰ نِسَاءِ الْعَالَمِينَ
Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu).
ADVERTISEMENT
Ustaz Bendri mengatakan sikap yang diharus dicontoh dari Maryam adalah bagaimana ia selalu menjaga kesucian dirinya dan senantiasa mengingat Allah.
“Maryam adalah wujud role model untuk wanita. Dia jarang keluar rumah sampai urusan rizkinya saja Allah datangkan,” jelas Ustaz Bendri.
Selain itu, Ustaz Bendri menambahkan, anak perempuan juga perlu ditanamkan sifat malu untuk menunjukkan aurat. "(Anak perempuan) belajar menghargai diri sendiri dengan ditanamkan sifat malu menunjukkan aurat. Rasa malu adalah kelebihan wanita yang harus dijaga,” tutup Ustaz Bendri.