Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Dilihat dari fungsinya, rumah memang menjadi tempat berlindung dan bernanung bagi Anda, anak , suami dan anggota keluarga lainnya. Maka dari itu, penting rasanya untuk menciptakan hunian yang aman, nyaman dan ramah anak.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, menciptakan rumah ramah anak merupakan kewajiban bagi setiap orang tua. Apa tujuannya? Agar anak dan anggota keluarga di rumah terhindar dari celaka atau cidera.
Lalu, bagaimana cara melakukannya? Tentu setiap orang tua punya caranya sendiri. Seperti Sogi Indra Dhuaja, presenter dan juga ayah yang sejak membangun tempat tinggalnya sudah punya perhatian khusus pada area tertentu seperti: sudut tangga yang tajam, memilih lantai yang tidak licin, hingga menyiapkan banyak keset di rumah.
“Kebetulan rumah sekarang bangun sendiri jadi concern dengan safety untuk semua orang di rumah, misalnya karena tangga paling membahayakan jadi pas bikin tangga minta sudutnya ditumpulkan dari pada pakai tempelan malah jadi ribet,” ungkapnya dalam acara diskusi rumah ramah anak di kantor kumparan, Jakarta pada (22/12).
Sementara itu, pemimpin redaksi kumparanMOM, Prameshwari Sugiri juga sepakat dengan suaminya untuk memastikan keselamatan anak dengan memberikannya edukasi. Sebagai contoh, belum lama ini sedang marak kasus ular di tempat tinggalnya, maka ia memberi tahu apa saja bahaya ular pada anak-anaknya.
ADVERTISEMENT
“Bukan anak yang dilarang untuk keluar tapi bagaimana caranya anak tahu ada bahaya dari ular,” ceritanya.
Selain itu, Imesh--sapaan akrabnya, juga paham betul bila tidak semua keluarga memiliki kondisi yang sama. Tapi yang terpenting, apapun kondisinya, orang tua sudah seharusnya membuat atau menciptakan lingkungan yang aman untuk anak .
Dirinya juga percaya ada 3 hal yang harus orang tua--khususnya ibu pegang, yaitu: kemauan untuk belajar dan terus belajar, berusaha mencari cara sesuai dengan kondisi masing-masing dan semangat ibu pasti bisa.
“Karena safety itu bukan masalah mahal atau murah, mampu atau tidak mampu tapi cari cara yang terbaik untuk kondisi anak,” katanya.
Moms, menciptakan kondisi lingkungan rumah yang ramah anak bukan hanya semata-mata menjadi kewajiban saja, namun itu juga bagian dari hak si kecil! Ya, anak punya 4 hak yang tidak bisa diganggu gugat, yaitu: hak hidup, hak tumbuh kembang, hak perlindungan dari kekerasan dan hak partisipasi, begitu menurut Danang Sasongko dari Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA)
ADVERTISEMENT
“Bahkan negara sudah menjamin keamanan anak termasuk anak di dalam rumah. Maka siapa yang membiarkan anak dalam kondisi berbahaya sehingga menghambatan tumbuh kembang, hidup, kesehatan itu ada ada anacaman hukumnya,” jelas Danang.
Adapun dasar hukum yang mengatur soal perlindungan anak tertera pada UUD nomor 35 tahun 2014. Danang juga memberikan contoh, bila ada orang tua yang berpisah dan yang memegang hak asuh tidak bisa merawat atau mengurus anak hingga menimbulkan kematian bisa dijerat hukum.
“Kalau menimbulkan luka berat ini hukuman umum di tambah sepertiga. Misalnya menyebabkan kematian (dihukum) 15 tahun tapi karena orang tua ditambah 5 tahun, jadi 20 tahun. Karena harusnya melindungi malah lalai,” tambahnya.
Danang juga menuturkan, data di Komnas PA menunjukkan bahwa 92 persen pelaku kekerasan seksual justru dikenal anak. Lalu bagaimana dengan korban? Mayoritas sebesar 59 persen dialami anak laki-laki dan paling banyak berasal dari usia 6 sampai 12 tahun.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan yang sama hadir juga Wahyu Minarto atau yang akrab disapa Paman Billy selaku inisiator Safekids Indonesia, yang membahas sedikit isi dari buku yang baru di-launcing berjudul “Ibu, Ada Tamu!”. Buku yang dibanderol dengan harga sekitar Rp 95 ribu ini bisa menjadi media pembelajaran bagi anak dan orang tua untuk mencegah atau mengurangi terjadinya risiko bahaya di rumah, Moms.
SafeKids Indonesia sendiri merupakan komunitas yang kegiatannya fokus pada topik keselamatan keluarga dan anak . Tujuannya adalah untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengetahui bahaya dan mengurangi risiko di rumah, selama perjalanan, dan di tempat tujuan agar terciptak lingkungan yang bebas cidera, aman, ramah untuk anak-anak Indonesia.
“Di safekids itu sharing discussion dan salah satu yang kita banggakan (karena) banyak expertise. Mau bertanya soal lift, eskalator, pelampung kita bisa,” tutup Paman Billy.
ADVERTISEMENT