Penyebab Hipotiroid pada Bayi Baru Lahir

27 Juli 2022 10:06 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi bayi dengan hipotiroid. Foto: Julia Dorofeeva/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi bayi dengan hipotiroid. Foto: Julia Dorofeeva/shutterstock
ADVERTISEMENT
Hipotiroid pada bayi baru lahir atau disebut hipotiroid kongenital merupakan gangguan endokrin yang terjadi ketika kelenjar tiroid bayi tidak cukup memproduksi hormon tiroid atau tidak menghasilkan sama sekali. Kondisi ini dapat menyebabkan kelenjar tiroid bayi kurang berfungsi setelah lahir.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kurangnya hormon tiroid pada bayi di masa awal kehidupannya dapat menghambat tumbuh kembang anak nantinya.
Hanya saja, sebagian besar bayi baru lahir akan tampak normal karena saat di dalam kandungan mendapatkan hormon tiroid dari sang ibu melalui plasenta. Oleh karena itu, bayi cenderung tidak menunjukkan gejala hipotiroid, sehingga sering luput dari pengamatan dan dianggap lahir tanpa kelainan.
Ilustrasi pemeriksaan kelenjar tiroid bayi. Foto: Roman Zaiets/shutterstock
Mom Junction melansir, beberapa gejala hipotiroid pada bayi baru lahir bisa bervariasi berdasarkan tingkat keparahannya. Akan tetapi, gejala hipotiroid pada bayi baru lahir yang umum terjadi adalah pembengkakan wajah, lidah tebal atau lebih besar, sembelit, sulit tidur, dan menonjolnya pusar.
Jika hipotiroid yang terjadi cukup parah, maka bayi cenderung mengalami kuning, kulit kering, kelopak mata bengkak atau berbentuk tidak normal, detak jantung tidak normal, tekanan darah rendah, dan suhu tubuh rendah.
ADVERTISEMENT

Apa yang Menyebabkan Bayi Baru Lahir Alami Hipotiroid?

ilustrasi bayi baru lahir. Foto: Anucha Cheechang/Shutterstock
Hipotiroid kongenital sebagian besar terjadi akibat kegagalan pembentukan kelenjar tiroid pada bayi sebelum lahir. Sekitar 80-85 persen kasus bayi dengan hipotiroid, mereka memiliki kelenjar tiroid yang abnormal, sedangkan sisanya memiliki kelenjar yang terletak di lokasi yang tidak normal.
Dalam kasus yang kurang umum, kelenjar tiroid dapat membesar atau tidak normal, tetapi tetap tidak menghasilkan hormon tiroid yang cukup. Kasus seperti itu terjadi akibat terdapat masalah saat sintesis hormon.
Di beberapa kasus lainnya, hipotiroid pada bayi baru lahir terjadi bukan karena masalah pada kelenjar tiroid si kecil, melainkan karena kurangnya stimulasi dari kelenjar pituitari. Ya Moms, kelenjar pituitari adalah organ kecil yang terletak di bawah otak. Walaupun berukuran kecil, fungsi kelenjar itu sangat memengaruhi fungsi organ tubuh, salah satunya menghasilkan hormon di dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
Jika kelenjar pituitari tidak cukup membuat hormon perangsang tiroid, maka bisa menyebabkan sekresi hormon tiroid di kelenjar tiroid.
Beberapa kasus di atas bisa dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti kurangnya yodium selama kehamilan, obat-obatan yang dikonsumsi ibu saat hamil, antibodi ibu yang memengaruhi fungsi kelenjar tiroid janin, dan mutasi genetik.
Selain itu, bayi dengan down syndrome, sindrom turner, sindrom williams, gangguan autoimun, dan diabetes tipe 1, kemungkinan memiliki risiko lebih tinggi mengalami hipotiroid.