Rahim Buatan untuk Bayi yang Lahir Prematur, Ada Enggak Sih?

19 Oktober 2019 14:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
para ilmuwan kini tengah kembangkan rahim buatan untuk menolong bayi prematur Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
para ilmuwan kini tengah kembangkan rahim buatan untuk menolong bayi prematur Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan bayi lahir kurang bulan atau bayi prematur. Bahkan bisa saja, penyebab pastinya sulit diprediksi dan sangat bervariasi antara satu kasus dengan kasus lainnya.
ADVERTISEMENT
Kelahiran prematur, khususnya yang terjadi sebelum usia kehamilan 32 minggu, kerap membawa berbagai masalah kesehatan sehingga harus menerima perawatan di unit perawatan intensif neonatal (NICU). Meski telah ada kemajuan dalam teknologi medis, NICU tetap tidak bisa mengganti lingkungan aman di rahim yang si kecil butuhkan.
Lantas sebenarnya, adakah rahim buatan yang bisa digunakan bayi-bayi yang lahir prematur? Sebentar lagi mungkin ada, Moms! Sebab para peneliti dari Eindhoven University of Technology, Belanda, menerima dana senilai hampir 3 juta euro atau sekitar Rp 47 miliar dari program Eropa Horizon 2020.
Ilustrasi janin di dalam rahim Foto: Shutterstock
Dana dari program bertajuk Future and Emerging Technologies itu akan digunakan untuk mengembangkan rahim buatan pertama di dunia.
ADVERTISEMENT
Peneliti berencana mengembangkan model rahim buatan yang bisa membantu memberikan respirasi buatan untuk bayi. Rahim buatan ini juga dirancang bisa memberikan lingkungan pengganti bagi bayi-bayi yang terlahir prematur. Terobosan ini diklaim bisa memberikan lingkungan alami bagi bayi prematur agar mempermudah transisi si bayi ke kehidupan barunya.
ilustrasi bayi prematur dalam inkubator Foto: Shutterstock
Rahim ini berbeda dengan inkubator. Nantinya, rahim buatan ini akan dibuat mirip dengan rahim biologis. Bayi di dalam alat akan berada di dalam cairan dan akan mendapat oksigen serta nutrisi melalui plasenta buatan yang terhubung dengan tali pusar si bayi.
Cairan di dalam rahim buatan akan mendukung perkembangan jantung dan paru-paru si bayi. Selain itu, berada di dalam cairan akan membuat organ paru-paru si bayi prematur terhindar dari efek negatif udara.
ilustrasi janin yang aman di dalam lingkungan rahim Foto: Shutterstock
Singkat kata, dengan bantuan alat ini, para bayi yang terlahir sangat prematur bisa mendapat lingkungan yang aman dan tepat untuk terus mengembangkan organ mereka hingga siap menghadapi dunia luar.
ADVERTISEMENT
Untuk mengembangkan teknologi ini, tim peneliti akan terlebih dulu membuat simulasi. Dalam simulasi, kelahiran bayi prematur akan ditiru menggunakan model tubuh manusia. Selain itu, para peneliti juga menyiapkan teknologi monitoring dan pemodelan komputer untuk mempelajari status dari janin serta bagaimana menangani kondisinya.
ilustrasi penggunaan rahim buatan pada bayi prematur domba Foto: Reuters
Pada tahun 2017, tim ilmuwan dari Children's Hospital of Philadelphia (CHOP) di Amerika Serikat telah berhasil menguji penggunaan rahim buatan pada bayi prematur domba. Teknologi ini membantu memberikan jaring pengaman yang meningkatkan kemungkinan bayi prematur bisa bertahan hidup.
“Rahim buatan bisa berfungsi sebagai pengganti inkubator dan pernapasan buatan. Itu jauh lebih alami karena rahim ini memberikan sebuah lingkungan yang menyerupai kondisi di dalam rahim. Tujuan kami dengan rahim buatan adalah untuk membantu bayi yang sangat prematur melewati masa kritis selama 24 hingga 28 minggu pertamanya,” terang Guid Oei, seorang ginekolog di MMC, seperti dikutip dari Tech Explorist.
ADVERTISEMENT
“Selama lima tahun ke depan, kami akan melakukan penelitian lebih lanjut dan menguji teknologi ini di Eropa untuk terus mengembangkannya sampai kami berhasil mewujudkan prototipe pertama rahim buatan. Itu adalah tantangan yang luar biasa.”
Wah, semoga semua berjalan sesuai rencana, ya!