Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Rekomendasi Umur pada Susu Formula, Wajib Ditaati atau Tidak?
12 Oktober 2018 14:03 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Kebanyakan orang tua tentu ingin memberikan asupan nutrisi si kecil secara optimal, salah satunya dengan memberikan susu formula. Ada orang tua yang memberikan secara berselang-seling antara susu formula dan ASI, atau pemberian susu formula terus tapi setelah si kecil lewat dari masa ASI eksklusif, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Satu hal yang perlu diingat, Moms, memberi bayi susu formula mesti ada indikasi medis dan rujukan dari dokter. Sebaliknya, bila tidak ada, pemberian ASI sebagai makanan satu-satunya untuk bayi berusia 0 - 6 bulan itu sudah cukup. Pemberian ASI pun masih bisa dilanjutkan sampai si kecil berusia 2 tahun. Selain sesuai dengan kebutuhan yang bayi butuhkan, ASI yang didapat dari payudara ibu tentunya lebih higienis dan ekonomis. Lain halnya dengan susu formula yang relatif harganya mahal.
Mengingat harga susu formula yang relatif tidak murah, pernahkah saat susu si kakak lebih cepat habis daripada susu adik, Anda memberikan susu formula milik adik kepada si kakak? Atau sebaliknya? Padahal, sudah jelas sekali bahwa ada rekomendasi umur yang tertera pada label kemasan susu formula.
ADVERTISEMENT
Lantas, apakah rekomendasi umur pada susu formula boleh diabaikan?
“Susu formula untuk bayi, ya harus diminumnya oleh bayi. Tidak boleh diminum sama kakaknya. Jadi ya sebaiknya harus diikutin. Paling enggak kalau anak usia 0-6 bulan, 7-12 bulan ya. Kalau sudah lebih dari satu tahun masih bisa untuk tidak jadi masalah. Kan banyak yang harus dipertimbangkan kalau untuk usia 0-6 bulan dan 6-12 bulan, kadar konsentrasinya, kadar natrium dan sebagainya,” ujar dr. Galih Linggar Astu SpA dari Brawijaya Hospital, Depok, saat diwawancarai kumparanMOM.
Menurut dr. Galih, ketika orang tua tidak mematuhi aturan atau rekomendasi umur yang tertera pada label susu formula, maka bisa berdampak pada kondisi kesehatan si kecil.
“Kalau akibatnya anak berusia 0-12 bulan minum susu yang bukan diperuntukkan usianya pada mereka, maka bisa menjadi beban ke ginjal dan saluran pencernaan. Kita, kalau minum sesuatu yang terlalu thick (kental), tubuh kita bisa terkena diare osmotik. Misalnya kita minum teh yang terlalu banyak gula, karena lambung tidak terbiasa dengan hal itu, maka tubuh akan berusaha untuk mengencerkannya kembali. Dengan cara apa? Dengan cara, mengeluarkan air dari sel-selnya, supaya komposisinya bisa disesuaikan dengan makanan harian. Cairannya yang keluar itu berbentuk diare, ” tutup dr. Galih.
ADVERTISEMENT