Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Ada berita bagus Moms, mulai minggu ini Anda sekeluarga sudah bisa menyaksikan film Dumbo . Ya, film animasi klasik tentang anak gajah yang bisa terbang dan dirilis Disney pada tahun 1941, sudah dibuat versi motion pictures-nya atau dengan kata lain dibawa menjadi 'hidup' oleh sutradara Tim Burton.
ADVERTISEMENT
Meski alur ceritanya diperluas, versi yang dibintangi oleh Colin Farrell, Michael Keaton, dan Danny DeVito ini tetap menjaga garis besar kisah asli Dumbo. Mungkinkah Anda masih mengingatnya
Dumbo adalah kisah yang berlatar tahun 1919 pada akhir Perang Dunia I. Usai kehilangan sebelah tangannya dalam perang, Holt Farrier (Colin Farrell) pulang ke rumah untuk berkumpul dengan kedua anaknya, Milly (Nico Parker) dan Joe (Finley Hobbins). Istri tercinta Holt meninggal selama pandemi influenza 1918.
Ayah dan dua anak ini menyambung hidup dengan tinggal bersama rombongan sirkus Medici Brothers yang berkeliling dari satu daerah ke daerah lain untuk menggelar pertunjukan.
Sirkus ini dipimimpin oleh sosok pemarah, Max Medici (Danny DeVito). Max lah yang meminta Holt mengurus hewan milik sirkus terbaru: Jumbo, gajah betina yang tengah hamil dan akan segera melahirkan. Max berharap, anak Jumbo dapat membawa keuntungan untuk sirkusnya.
ADVERTISEMENT
Tetapi ketika bayi Jumbo lahir dengan telinga yang sangat besar, semua orang tertawa, memandangnya sebelah mata dan memanggilnya "Dumbo". Hanya Milly dan Joe yang tahu, bahwa justru karena telinganya yang istimewa, Dumbo bisa terbang!
Akhirnya, orang-orang tahu kemampuan Dumbo, dan seorang pengusaha taman hiburan besar dari New York, V. A. Vandevere (Michael Keaton) pun menginginkannya. Sayang, ketenaran belum tentu menjanjikan kebahagiaan untuk Dumbo maupun orang-orang yang peduli padanya seperti Holt, Milly dan Joe.
Seperti film-film computer-generated image (juga dikenal sebagai CGI) lain, penerapan teknik grafis 3D komputer untuk efek khusus membuat film Dumbo secara visual sangat mengesankan. Terutama efek yang digunakan untuk 'menghidupkan' hewan-hewan yang beradu akting dengan manusia. Sepanjang film, Anda mungkin akan terus bertanya-tanya "Bagaimana cara membuatnya? Kok, bisa, ya?"
Tapi film ini juga terasa cukup suram, bahkan untuk beberapa hal bisa dibilang menyeramkan. Mata penonton banyak disuguhi warna hitam, abu-abu, coklat tua atau suasana mencekam di layar.
ADVERTISEMENT
Ketika menonton film ini, seorang balita yang berusia sekitar 4-5 tahun duduk di bangku sebelah tim kumparanMOM. Beberapa kali, ia tampak memegang lengan ibunya, membenamkan wajahnya di sana sambil berkata, "Takut, Bu! Takut!"
Tidak hanya suasana gelap, ada beberapa adegan yang mungkin bisa membuat anak (khususnya balita) merasa sedih dan tertekan. Misalnya adegan penangan hewan sirkus yang kejam, karakter mati tertimpa tenda sirkus yang runtuh, kaki tangan bersenjata yang mengejar hewan dan anak-anak, hingga ketegangan saat karakter-karakter di dalam film ini berada dalam bahaya atau terancam jatuh dari ketinggian.
Ada juga beberapa adegan yang sangat menyedihkan, seperti ketika Ny. Jumbo terpisah dari bayi Dumbo. Seorang anak usia 7-8 tahun yang duduk di depan kumparanMOM, terdengar kecewa dan kesal. Ia terdengar beberapa kali bilang pada ibunya, "Dia jahat! Kok, begitu? Aku enggak suka!"
Hal lain yang jadi catatan kumparanMOM dari film ini adalah soal karakter gagak yang mengandung stereotip rasial dan adegan Dumbo mabuk. Bila anak Anda cukup kritis menangkap dua hal ini, siap-siap menjelaskannya ya, Moms.
ADVERTISEMENT
Anda bisa mengajak anak berdiskusi dan justru menjadikan ini kesempatan untuk menanamkan nilai-nilai yang baik pada anak. Karena tentu Anda sebagai orang tualah yang paling mengerti sejauh mana kesiapan dan kematangan anak dalam menangkap pesan-pesan seperti ini.
Lalu, apalagi?
Sepertinya tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan, Moms. Dalam 'kegelapan'-nya, film Dumbo versi 'hidup' ini tetap merupakan kisah yang manis dengan lagu-lagu yang mungkin akan Anda ingat terus setelah mendengarnya.
Film Dumbo juga sarat dengan pesan-pesan yang baik untuk anak. Misalnya tentang pentingnya tema kerja tim, kedekatan kakak beradik, belas kasih, keberanian, empati sekaligus bisa memberi gagasan pada anak bahwa perbedaan lah yang membuat masing-masing dari kita istimewa.