Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, sekolah alam sendiri baru diperkenalkan tahun 1998 oleh Lendo Novo, seorang aktivis lingkungan sekaligus social entrepreneur. Padahal di luar negeri, sekolah berbasis alam ini sudah ada sejak tahun 1950 dan digagas pertama kali di Denmark.
Dilansir Earth For Education, sekolah alam pertama di dunia digagas oleh seorang wanita bernama Ella Flatau dengan menciptakan 'Walking Kindergarten'. Taman kanak-kanak ini terinspirasi ketika ia sering mengajak anak-anaknya dan anak tetangganya untuk bermain ke hutan terdekat. Tanpa disangka, dalam beberapa tahun kemudian, para ibu pun membujuk anak-anaknya untuk pindah dari kota ke desa.
Barulah sekitar tahun 1970-1980an, model pendidikan ini diadopsi oleh beberapa sekolah di Denmark untuk mengembangkan keterampilan anak usia dini. Kemudian, pada tahun 1993, sekelompok perawat dan dosen dari Bridgewater College, Somerset, Inggris mengunjungi Denmark untuk melihat sistem pendidikan tersebut lalu mengembangkannya di Britania Raya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Sekolah Alam di Indonesia yang digagas oleh Lendo pertama kali berjalan dengan delapan orang murid di jalan Damai, Ciganjur, Jakarta Selatan. Sekolah alam ini awalnya ditujukan untuk menjangkau anak-anak kurang mampu agar bisa mendapat pendidikan yang layak. Seiring waktu, pada 2004, Lendo mendirikan Schoof of Universe, dengan visi mendampingi setiap anak untuk menjadi "pemimpin" di muka bumi dan memberi "rahmat" bagi sekalian alam.
"Saya mendirikan sekolah alam ini bertujuan untuk melahirkan pemimpin di muka bumi. Kan manusia itu diciptakan pada dasarnya untuk menjadi pemimpin di muka bumi, jadi kurikulum yang kita buat itu turunan dari penciptaan manusia. Kita fokus terhadap pengembangan karakter anak, itu yang kita yakini. Karena negara yang besar sukses karena masyarakat yang berakhlak," ujar Lendo kepada kumparanMOM di acara Halo Organik, Central Park, Minggu (22/9).
ADVERTISEMENT
Pendekatan yang digunakan pun dititik beratkan pada pembelajaran keterampilan hidup praktis yang luas. Adapun keterampilan yang dikembangkan selain akademik adalah kepemimpinan, akhlak, dan bisnis. Materi yang diberikan dimulai dari konsep dasar sekolah alam itu sendiri, yakni penerapan di lapangan seperti Belajar Bersama Alam (BBA), Belajar Bisnis Bersama (BBB), Learn from Maestro, Kreativitas, dan lain sebagainya.
"Kurikulum tersebut semuanya dilakukan di luar ruangan sambil bermain. Sehingga sekolah pun tak terasa berat bagi anak. Ada juga lho, anak didik yang mengaku tidak mau pulang dari sekolah, bahkan ada orang tua merasa bingung walaupun anak sakit dia tetap mau ke sekolah," ujarnya.
Sekolah alam jadi perpaduan lengkap antara aktivitas visual, kinestetik, dan auditori anak sehingga kreativitas siswa akan terasah dengan sangat baik. Anak pun bisa mengenal hewan, tumbuhan, lingkungan, dan langsung menerapkan ilmu yang diperolehnya saat itu juga, seperti kepemimpinan dan bisnis.
"Jadi anak tidak hanya tahu soal teori saja, tapi bisa mempraktikkannya di kehidupan sehari-hari," kata Lendo.
ADVERTISEMENT
Soal standar pendidikan tak perlu khawatir, School of Universe yang digagasnya sudah sesuai dengan standar pendidikan di Indonesia, dengan semua guru minimal menyandang gelar Sarjana (S1). Dalam kurikulum pendidikan anak usia dini dan sekolah dasar, kurikulum yang dikembangkan mencakup:
Nah bagi Anda yang tertarik menyekolahkan anak di Sekolah Alam, sudah ada 57 jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun untuk School of Universe sendiri berada di Jalan Raya Parung 314 KM 43, Parung, Bogor.
ADVERTISEMENT