Sembelit Setelah Melahirkan, Kapan Perlu ke Dokter?

13 Juni 2022 9:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wanita sembelit setelah melahirkan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wanita sembelit setelah melahirkan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Meski tidak terjadi pada semua ibu, sembelit atau konstipasi termasuk masalah yang umum setelah melahirkan. Sembelit bisa dialami oleh ibu yang melahirkan secara normal maupun melalui operasi caesar.
ADVERTISEMENT
Umumnya, sembelit hanya akan terjadi selama beberapa hari dengan gejala ringan dan tidak lebih dari satu minggu usai persalinan. Namun, dalam beberapa kasus, sembelit bisa terjadi lebih lama dengan ketidaknyamanan yang lebih parah sehingga membuat aktivitas ibu pun terganggu.
Jika sudah begini, apakah ibu perlu memeriksakan diri ke dokter?

Kapan Perlu ke Dokter saat Sembelit Setelah Melahirkan?

Ilustrasi sakit perut karena sembelit. Foto: Shutterstock
Konstipasi atau sembelit setelah melahirkan sebenarnya bukan masalah serius yang harus diobati atau membaik dengan sendirinya. Namun, terkadang sembelit memang bisa sangat mengganggu dan mengindikasikan kondisi medis lainnya.
Jika sembelit parah dan berlangsung lebih dari satu minggu usai persalinan, ada baiknya untuk segera ke dokter. Apalagi, jika sembelit juga disertai gejala diare, sakit perut, hingga munculnya lendir dan darah pada tinja. Hal ini dijelaskan oleh Ahli Obstetri dan Konsultan Ginekologi, dr. Sachchidananda Maiti, MD, seperti dikutip dari Mom Junction.
ADVERTISEMENT
Sembelit yang parah dapat memperburuk sistem pencernaan dan organ lainnya seperti, pembengkakan dan meradangnya pembuluh darah di rektum dan anus yang disebut wasir. Wasir memang umum terjadi selama kehamilan dan menghilang saat tekanan panggul berkurang usai persalinan, namun bisa memburuk bila ibu mengalami sembelit.
Meski jarang terjadi, sembelit disertai wasir dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa dan menimbulkan pendarahan dubur yang mungkin memerlukan perawatan medis.
Ilustrasi sembelit. Foto: Shutterstock
Sembelit pascapersalinan dapat terjadi karena berbagai faktor termasuk fluktuasi hormon, pergerakan usus melambat, kekurangan cairan, konsumsi suplemen zat besi selama kehamilan, cedera otot panggul, hingga sayatan bedah.
“Untuk mengatasinya, pastikan Anda minum cukup air, makan makanan yang tinggi serat dan juga minum pelunak feses sesuai anjuran dokter,” kata seorang perawat di Intermountain Healthcare, Rebecca Malachi.
ADVERTISEMENT
Namun perlu diingat, ibu tidak disarankan untuk menggunakan pelunak feses atau obat pencahar secara sembarangan tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Sebab, dokter memiliki berbagai pertimbangan sebelum memberikan dosis yang tepat sesuai kondisi kesehatan dan aktivitas menyusui yang sedang dijalani.