Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sering para orang tua memuji dan memanggil dengan kata “cantik” pada anak perempuannya. Apakah Anda salah satunya, Moms? Bila ya, mulai sekarang sebaiknya kurangilah. Ternyata di balik pujian manis ini, tersimpan efek negatif untuk anak.
ADVERTISEMENT
Menurut laman Practical Parenting, memberi pujian cantik pada anak akan membuat si kecil beranggapan wajah cantik adalah segalanya dan aset paling berharga, Moms. Alhasil secara tidak langsung, menanamkan ke buah hati untuk fokus pada yang terlihat, bukan yang ada di dalam.
Berdasarkan laporan Forbes, terdapat penelitian yang menunjukan bahwa pujian cantik bisa berdampak buruk. Begini Moms, ketika anak diberi tahu kalau dirinya cantik maka buah hati akan mempertahankan identitas tersebut. Buruknya, si kecil akan menghindari permainan atau aktivitas yang menantang, kemungkinan akan kalah dan identitas sebagai anak cantik akan terhapus.
Lisa Bloom, penulis Think: Straight Talk For Women To Stay Smart In A Dumbed-Down World menuturkan pada Daily Mail, pujian ini dapat mempengaruhi psikologis. Apalagi ditambah dengan survei BBC pada 2011, menemukan 6 dari 8 anak berusia 8 hingga 12 tahun, merasa lebih baik jika memiliki tubuh yang kurus. Penelitian yang dilakukan oleh Girl Guiding UK ini juga menemukan bahwa para anak perempuan sering menghubungkan kebahagiaan dengan bentuk tubuh.
ADVERTISEMENT
Melihat hal ini, lantas bukan berarti Anda menyetop memuji anak, Moms. Sebab, memuji juga termasuk bentuk apresiasi, selama dilakukan secara wajar dan tidak berlebihan.
“Yang jauh lebih penting adalah apa yang ada di dalam anak saya yakni pikirannya, hatinya, dan jiwanya,” tulis Kerri Sackville, penulis Out There - A Survival Guide for Dating in Midlife, seperti dikutip dari Practical Parenting.
Kerri juga menambahkan, apresiasi itu tetap terlontar untuk waktu tertentu, misalnya ketika si kecil melakukan kegiatan positif seperti membuat kue atau menolong orang lain.
Senada dengan Kerri, dalam sebuah wawancara dengan Telegraph, Jo Swinson selaku anggota Parlemen Inggris menyarankan untuk memuji si kecil ketika melakukan keterampilan hingga keinginan tahuannya saat bertanya sesuatu. Menurut Swinson hal ini lebih baik, ketimbang hanya mengomentari penampilan saja.
"Penelitian menunjukan saat anak-anak tidak memiliki masalah kepercayaan diri pada tubuhnya ketika berada di sekolah, mereka cenderung sering mengajukan pertanyaan. Sementara dalam kasus-kasus ekstrem, ada anak yang menderita dysmorphia atau gangguan kejiwaan yang mungkin tidak merasa senang pergi ke sekolah,” tambah Swinson.
ADVERTISEMENT
“Ketika orang lain mengatakan seseorang sangat cantik, kita bisa setuju tetapi menambahkan bahwa dia melakukan pekerjaan yang hebat seperti melompat, berlari atau memainkan drumnya,” tambah Susie Orbach, penulis Fat Is A Feminist Issue seperti dikutip dari Daily Mail.
Dr Sandra Wheatley, psikolog dan penulis Helping New Mothers To Help Yourself memberi saran dalam hal memuji anak , yaitu dengan menambahkan aspek karakternya. Sehingga kecantikan bukanlah yang utama dan si kecil tidak akan berpaku pada penampilan saja.
“Wajar untuk mendandani anak perempuan dengan cara yang feminin dan tidak ada yang salah dengan itu, selama kecantikan (dari luar) bukan yang difokuskan,” tutup Wheatley.