Setelah Air Ketuban Pecah, Berapa Lama Ibu Punya Waktu untuk Segera Melahirkan?
ADVERTISEMENT
Pecahnya air ketuban, merupakan salah satu tanda ibu hamil akan segera melahirkan . Biasanya, ketuban pecah terjadi saat ibu hamil sudah mengalami pembukaan lengkap atau hampir lengkap.
ADVERTISEMENT
Ketuban pecah juga dapat terjadi sebelum fase persalinan. Kondisi ini disebut ketuban pecah dini. Bila ini terjadi, ibu hamil harus segera dibawa ke bidan atau rumah sakit untuk bersalin. Sebab bila air ketuban sudah pecah namun tidak segera ditangani, bisa berbahaya bagi ibu maupun bayi.
Tapi yang dimaksud segera itu, berapa lama, ya? Berapa lama sebenarnya ibu punya waktu untuk segera melahirkan bayinya setelah air ketuban pecah? Berikut penjelasan selengkapnya.
Berapa Lama Bayi Bisa Bertahan di Perut Ibu Setelah Air Ketuban Pecah
Air ketuban terdiri dari hormon, nutrisi, dan antibodi. Ini adalah bantalan pelindung untuk bayi sejak mereka berusia 12 hari. Air ketuban diminum oleh bayi di dalam kandungan dan akhirnya buang air kecil di dalamnya juga.
ADVERTISEMENT
Ketuban bertanggung jawab untuk menjaga bayi tetap hangat dan membantu mengembangkan paru-paru, sistem pencernaan, dan bahkan sistem muskuloskeletal mereka. Tetapi seperti dikutip Healthline, setelah minggu ke-23, bayi tidak terlalu bergantung pada cairan ketuban untuk bertahan hidup.
Sebaliknya, mereka menerima nutrisi dan oksigen dari plasenta. Pada kehamilan selanjutnya, kantung ketuban lebih berfungsi sebagai pelindung saja. Jika kantungnya pecah, bayi jadi lebih rentan terhadap infeksi dan risiko lainnya, seperti prolaps tali pusat.
Lantas berapa lama bayi dapat hidup setelah ketuban pecah?
Ternyata tidak ada jawaban pasti soal pertanyaan tersebut di atas, Moms. Hal ini dikarenakan ada sejumlah faktor yang akan menentukan.
Bagi bayi yang masih prematur, jika ketuban pecah, maka bayi dapat bertahan hidup dengan baik selama berminggu-minggu dengan pemantauan dan perawatan yang tepat.
ADVERTISEMENT
Namun jika ketuban Anda pecah di usia 37 minggu ke atas, saat ini para peneliti menyarankan untuk menunggu 48 jam atau bahkan lebih lama agar persalinan bisa dimulai dengan sendirinya. Tetapi, beberapa dokter mungkin akan memiliki protokol yang berbeda, seperti akan dilahirkan setelah 24 jam ketuban pecah.