Skotlandia Resmi Larang Hukuman Pukul untuk Anak

7 Oktober 2019 15:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu memukul anak balita. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu memukul anak balita. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Parlemen Skotlandia mengeluarkan undang-undang baru berisikan larangan menghukum anak dengan pukulan. Ya Moms, orang tua, guru hingga pengasuh yang melanggar larangan ini bisa dipenjara.
ADVERTISEMENT
Seperti dikutip AFP, undang-undang ini diluluskan setelah melalui voting di parlemen pada Kamis (3/10). Sebanyak 84 anggota parlemen menyetujuinya, dan hanya 29 orang yang menolak.
Skotlandia menjadi negara satu-satunya di Britania Raya yang memiliki larangan ini. Hanya ada 57 negara dunia yang menerapkan larangan ini, Swedia jadi yang pertama pada 1979. Selain Swedia, ada Prancis, Islandia, Israel, Swedia, Yunani, Brasil dan Argentina yang juga menerapkan larangan serupa.
Ilustrasi memukul anak. Foto: Shutter Stock
Setelah disahkan parlemen, peraturan ini akan diterapkan dalam waktu 12 bulan usai dapat restu Ratu Elizabeth. Peraturan ini menuai pro dan kontra di kalangan anggota parlemen Skotlandia. Mereka yang mendukung mengatakan hukuman terhadap anak, apapun bentuknya, tidak bisa diterima.
"Kekerasan tidak pernah diterima dalam kondisi apa pun. Hukuman fisik tidak memiliki tempat di Skotlandia abad ke-21," kata Jihn Finnie, anggota parlemen dari Partai Hijau.
ADVERTISEMENT
"Bukti internasional menunjukkan bahwa hukuman fisik bisa berdampak serius pada anak, dan itu tidak efektif," lanjut dia.
Sementara mereka yang menentangnya mengatakan UU ini akan memberi kerancuan pada penegakan hukum. Nantinya polisi akan sulit membedakan mana hukuman mendidik dengan penganiayaan anak.
"Saya kira semua orang tua tidak tahu kondisi seperti apa yang bisa menjerat mereka dengan hukum pidana," kata Oliver Mundell, anggota Partai Konservatif.
Ilustrasi ibu memukul anak balita. Foto: Shutterstock
Moms, terlepas dari kontroversi akan undang-undang itu, menghukum anak dengan pukulan tampaknya memang bukan cara yang bijak untuk mendisiplinkan si kecil. Alih-alih menjadikan anak bisa bersikap lebih baik, memukul ternyata punya banyak dampak negatif bagi anak.
Dilansir The Conversation, penelitian dari Children’s Society yang melibatkan lebih dari 160.000 anak-anak dalam kurun waktu 50 tahun di Amerika Serikat mengungkap, pemukulan terhadap anak bisa menjadikannya pribadi yang lebih agresif dan mengganggu kesehatan mentalnya kelak ketika dewasa.
ADVERTISEMENT
Sekilas, memukul memang bisa jadi cara untuk ‘menenangkan’ anak. Namun, bahaya yang lebih serius justru muncul dalam jangka panjang. Masalah mental yang dialami anak bisa berupa kecemasan, depresi, kurang berempati, hingga penyimpangan moral lainnya.
Ilustrasi anak menangis. Foto: Shutterstock
Science Daily juga menyebut, memukul anak bisa merusak hubungan si kecil dengan orang tua. Bisa saja anak memendam rasa marah dan kesal atas perlakuan yang didapatnya. Jika pemukulan terjadi sejak dini, sangat mungkin anak merekamnya sebagai trauma hingga ia tumbuh dewasa, Moms.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa memukul bukanlah cara yang tepat (mendidik anak) dan malah membuat perilaku anak semakin buruk, bukan semakin baik," kata Elizabeth T. Gershoff dari University of Texas at Austin yang memimpin penelitian ini, sebagaimana dikutip dari Science Daily.
ADVERTISEMENT
Jadi Moms, walaupun Indonesia belum mengeluarkan undang-undang resmi soal larangan hukuman pukul anak, Anda sebaiknya memang tidak membiasakan pemberian hukuman itu pada si kecil. Jika anak melakukan kesalahan, cobalah untuk bersikap lebih bijak, seperti mendengarkan penjelasannya dan berdiskusi mencari solusi bersama-sama.