Studi: Kenaikan Berat Badan Berlebih saat Hamil Berisiko Picu Jantung-Diabetes

26 Oktober 2023 15:13 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Studi: Kenaikan Berat Badan Berlebih saat Hamil Berisiko Picu Jantung-Diabetes. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Studi: Kenaikan Berat Badan Berlebih saat Hamil Berisiko Picu Jantung-Diabetes. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kenaikan berat badan saat hamil penting untuk mengetahui perkembangan bayi di dalam kandungan. Kenaikan berat badan pada setiap ibu hamil bisa berbeda-beda. Namun, penting untuk memastikan agar penambahan berat badan masih dalam tingkat yang aman dan sehat bagi ibu dan janinnya.
ADVERTISEMENT
Namun, apabila Anda merasa penambahan berat badannya jauh dari batas aman, maka perlu diwaspadai. Sebab, sebuah laporan terbaru menemukan kenaikan berat badan berlebih selama kehamilan dikaitkan dengan risiko kematian akibat penyakit jantung atau diabetes di kemudian hari.
Dalam jurnal Lancet, sekelompok peneliti dari Parelman School of Medicine, University of Pennsylvania, mengamati risiko kematian pada kelompok ibu hamil dengan berbagai kondisi: berat badan kurang, berat badan normal, atau kelebihan berat badan (obesitas) sebelum hamil. Penelitian ini dilakukan agar dapat membantu tenaga kesehatan mengidentifikasi lebih dini, sehingga para ibu dapat menjalani kehamilannya dengan lebih sehat.
Sebab, dikutip dari Healthline, ahli menemukan hampir separuh ibu hamil mengalami kenaikan berat badan lebih dari apa yang direkomendasikan.
ADVERTISEMENT
"Penambahan berat badan yang berlebihan selama kehamilan dikaitkan dengan peningkatan risiko jangka panjang kematian akibat kardiovaskular dan diabetes. Ini bervariasi berdasarkan indeks massa tubuh sebelum kehamilan," ucap seorang dokter kandungan dan asisten profesor kedokteran klinis di University of Miami Miller School of Medicine, Dr. Liviu Cojocaru.

Apa Saja Risiko Kenaikan Berat Badan Berlebih saat Hamil?

Jadi, penelitian dilakukan dengan mengevaluasi data kesehatan dan kehamilan dari 46.042 orang, yang berpartisipasi dalam Collaborative Perinatal Project. Tim tersebut menganalisis indeks massa tubuh (BMI) para partisipan, serta perubahan berat badan dari waktu ke waktu. Peneliti juga mencatat kematian yang terjadi pada para ibu, termasuk kemungkinan akibat penyakit jantung dan diabetes. Dan hasilnya, selama penelitian dilakukan, terdapat 17.901 orang meninggal dunia.
Ilustrasi perempuan hamil. Foto: aslysun/Shutterstock
TIm peneliti menemukan bahwa di antara mereka yang memiliki berat badan kurang sebelum kehamilan, dengan BMI kurang dari 18,5, maka penambahan berat badan yang berlebihan saat kehamilan meningkatkan risiko hingga 84 persen mengalami penyakit jantung.
ADVERTISEMENT
Sementara pada wanita dengan berat badan normal sebelum kehamilan, atau BMI antara 18,5 hingga 24,9, maka kenaikan berat badan yang berlebih maka risiko kematian terkait apa pun penyebabnya 9 persen lebih tinggi. Serta, risiko kematian akibat penyakit jantung 20 besar lebih tinggi.
Dan pada wanita yang sudah obesitas atau BMI berkisar 25 hingga 29,9 sebelum hamil, dan mengalami kenaikan berat badan berlebih, maka memiliki risiko kematian akibat sebab apa pun sebesar 12 persen lebih tinggi, serta 12 persen lebih tinggi mengalami diabetes.
Namun, penelitian tidak menemukan peningkatan risiko kematian pada orang yang sudah mengalami obesitas sebelum hamil.
Meski begitu, seorang dokter kandungan di Pediatrix Medical Group, Dr. Suzy Lipinski menemukan penelitian ini seakan menunjukkan peningkatan berat badan bisa berkaitan dengan masalah kesehatan di masa depan. Mengapa bisa begitu?
ADVERTISEMENT
"Mereka yang mengalami kenaikan berat badan berlebih saat hamil cenderung masih mempertahankannya hingga setelah melahirkan. Dan bahwa berat badan berlebih ini bisa meningkatkan risiko diabetes, penyakit jantung, dan berbagai jenis kanker lainnya," ungkap Lipinski.

Apa Saja Penyebab Kenaikan Berat Badan Berlebih saat Kehamilan?

Ilustrasi wanita obesitas ingin hamil. Foto: Shutterstock
Penyebab penambahan berat badan berlebih bisa disebabkan berbagai faktor, seperti:
- Makanan yang dikonsumsi
- Kurangnya aktivitas fisik
- Perubahan hormonal
- Stres emosional
Dalam beberapa kasus, kondisi medis juga bisa mendasar seorang ibu hamil mengalami penambahan berat badan.Ini bisa terjadi pada ibu yang memiliki gejala preeklamsia, karena menyebabkan tekanan darah tinggi dan meningkatnya protein dalam urine selama kehamilan.
"Kami tahu bahwa mereka yang menderita preeklamsia berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, tekanan darah tinggi, hingga stroke di masa depan.
ADVERTISEMENT
Jadi, penting bagi setiap ibu hamil untuk rutin kontrol dan berkonsultasi pada dokter kandungan Anda, ya! Sehingga, berat badan tetap dapat terpantau dan bisa dilakukan perawatan bila berat badan yang bertambah mulai melebihi panduan dari dokter.