Teori Ramzi untuk Deteksi Jenis Kelamin Bayi di Dalam Kandungan, Apakah Akurat?
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ya Moms, beberapa tahun terakhir ada teori yang disebut-sebut bisa digunakan untuk mengetahui jenis kelamin bayi di dalam kandungan, namanya teori Ramzi. Teori Ramzi atau sering disebut metode Ramzi menemukan bahwa lokasi plasenta yang terlihat melalui USG dapat memprediksi jenis kelamin bayi di dalam kandungan di minggu keenam kehamilan .
Katanya, bila posisi plasenta di sisi kanan rahim, maka calon bayi berjenis kelamin laki-laki. Namun, bila posisi plasenta terletak di sisi kiri, maka calon bayi berjenis kelamin perempuan. Benarkah akurat?
Penjelasan soal Keakuratan Teori Ramzi untuk Deteksi Jenis Kelamin Bayi di Dalam Kandungan
Teori Ramzi dikemukakan oleh Dr. Saad Ramzi Ismail, salah satu dokter kesehatan masyarakat dengan kemampuan di bidang ultrasonografi. Meski teori ini menarik, para ahli sepakat bahwa itu bukan cara akurat untuk memprediksi jenis kelamin.
ADVERTISEMENT
“Tidak ada dasar ilmiah yang diketahui atau data faktual untuk membuktikannya,” kata Kecia Gaither, Dokter Spesialis Kandungan, seperti dikutip dari Parents.
Ia menambahkan, letak plasenta tidak hanya dilihat dari sisi kanan atau kiri, tetapi juga bisa dari anterior dan posterior di dalam rongga perut.
Teori Ramzi juga telah dipelajari dan dibantah oleh para peneliti medis di Australia. Dari 227 kehamilan yang dites, tidak ada bukti bahwa lokasi plasenta berhubungan dengan jenis kelamin bayi di dalam kandungan
“Metode paling sederhana dan akurat untuk mendapatkan informasi itu adalah USG di pertengahan kehamilan. USG telah lama menjadi metode paling umum untuk orang tua mengetahui jenis kelamin bayi mereka,” jelas Katie Sagaser, MS, LCGC, seorang direktur konseling genetik di Juno Diagnostic, masih mengutip Parents.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, untuk mengetahui jenis kelamin bayi dengan hasil akurat, sebaiknya lakukan saja USG di usia kehamilan 16 sampai 18 minggu. Umumnya, di usia kehamilan itu, jenis kelamin bayi sudah bisa terlihat.
Beberapa tes lain seperti pengambilan sampel vili korionik, amniosentesis, tes prenatal non-invasif (NIPT) juga bisa dilakukan untuk mendeteksi jenis kelamin dan kemungkinan terjadinya kelainan genetik pada janin. Namun, konsultasikan dengan dokter spesialis kandungan terlebih dahulu apakah jenis pemeriksaan tersebut diperlukan.