Tips agar Suami dan Anak Ingat Sarapan

20 April 2018 8:28 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sarapan bersama (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Sarapan bersama (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Anda paham betul sederetan manfaat dari sarapan. Di antaranya sebagai energi untuk memulai hari mengingat sepanjang malam tidak ada makanan yang diolah tubuh, meningkatkan daya konsentrasi dan performa di kantor dan di sekolah, menghindarkan suami dan si kecil jajan makanan yang belum jelas kebersihannya di pagi hari, serta masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, baik suami dan si kecil seringkali melewatkan waktu sarapan. Jangan putus asa, Moms. Coba cara ini agar mereka tidak lagi melupakan atau melewati sarapannya.
Pertama, buat aturan wajib sarapan
Menu sarapan terdiri dari karbohidrat kompleks (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Menu sarapan terdiri dari karbohidrat kompleks (Foto: Thinkstock)
Buatlah kesepakatan dengan pasangan tentang kebiasaan sarapan di keluarga Anda. Sarapan bisa dilakukan secara bersama-sama di meja makan, atau secara terpisah mengingat kesibukan dari masing-masing anggota keluarga.
Bila si tujuh tahun sudah terbiasa tidak sarapan sebelum Anda membiasakan aturan ini, Anda tetap masih membiasakanya, kok. Mulailah dari diri Anda dan pasangan yang rajin duduk bersama untuk sarapan. Si kecil yang lihat, lama-lama ikut terbiasa untuk ikut sarapan.
Hal yang sudah rutin dilakukan ini kemudian akan menjadi kebiasaan, dan akan dibawa suami dan anak kelak ke manapun mereka pergi. Efeknya, mereka akan merasa ada yang aneh bila melewatkan waktu sarapan.
ADVERTISEMENT
Kedua, siapkan sarapan lebih dini
Ilustrasi sarapan sehat. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sarapan sehat. (Foto: Thinkstock)
Ketika Anda dan pasangan sedang membiasakan wajib sarapan, pastikan tersedianya makanan setiap pagi di meja makan maupun kulkas, Moms. Bila Anda tidak sempat menyiapkannya, sesekali tidak masalah bila mesti membeli nasi uduk di dekat rumah, misalnya.
Tapi jangan sampai saat anak dan suami sudah siap atau selesai mandi dan pakai baju misalnya, sarapan belum tersedia. Menunggu sarapan disiapkan bisa membuat mereka malas atau memilih berangkat tanpa sarapan.
Ketiga, siapkan bahan makanan sejak malam
com-Kulkas Penuh (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Kulkas Penuh (Foto: Thinkstock)
Untuk mengurangi kepadatan aktivitas pada pagi hari, maka buatlah sarapan yang mudah disajikan namun tetap terpenuhi nilai nutrisinya. Misalnya, Anda bisa menyajikan menu sandwich, susu, dan buah potong, daripada makanan berat yang mesti diolah dan membutuhkan waktu banyak.
ADVERTISEMENT
Supaya lebih mudah, siapkanlah peralatan bersih dan bahan-bahan tersebut sejak malam hari sebelumnya, misalnya sudah mencuci dan memotong buah tersebut, dan menyimpannya di lemari es.
Keempat, buatlah menu praktis yang mudah dibawa
Menu sarapan sehat yang dianjurkan. (Foto: Safira Maharani/ kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menu sarapan sehat yang dianjurkan. (Foto: Safira Maharani/ kumparan)
Kelebihan dari menu praktis sarapan, misal seperti roti isi adalah mudah membungkusnya sebagai bekal pagi hari, bilamana suami dan si kecil terlihat belum lapar.
Tidak masalah bila mereka tidak bisa makan di rumah, tapi mereka bisa mengonsumsinya saat berada di bus jemputan maupun saat menunggu kelas tiba atau meeting di kantor dimulai. Biasanya, ketika melewatkan waktu sarapan maka akan cenderung sangat kelaparan pada waktu mendekati jam makan siang.
Kelima, sajikan variasi menu setiap hari
Sarapan yang kaya serat (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Sarapan yang kaya serat (Foto: Pixabay)
Tidak perlu aneka makanan yang mahal, Moms. Sajikan menu sarapan sehat dan mudah didapatkan. Menu yang variatif bisa menekan rasa bosan, sebaliknya, justru bisa menimbulkan selera makan.
ADVERTISEMENT