Tips Ajari Anak Berdoa dengan Penuh Keyakinan

25 Desember 2018 11:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak berdoa (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak berdoa (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Natal ini, lantunan kidung dan khidmat doa dari ribuan umat Nasrani di setiap sudut dunia akan bergema. Jangan lupa untuk turut mengajak anak ikut berdoa ya, Moms! Bahkan, Anda bisa menggunakan momen Natal ini kesempatan emas untuk mengajari anak berdoa dengan penuh keyakinan dan keimanan.
ADVERTISEMENT
Bagaimana caranya? Tidak serumit yang Anda kira, kok. Anda bisa mengikuti beberapa tips mengajari anak berdoa yang telah kumparanMOM rangkum berikut ini:
1. Bantu anak bicara dengan Tuhan
Saat hendak mengajari anak berdoa, jangan terpaku pada "cara berdoa yang benar". Setiap orang — terutama anak-anak — akan merasa lebih mudah untuk duduk berdoa jika 'hanya' diminta untuk mulai berbicara.
Ya Moms, hindari meminta anak fokus pada bentuk doa yang akan disampaikannya. Sebaliknya, biarkan anak merasa nyaman dan mudah untuk 'sekadar' berbicara dengan Tuhan.
Dorong anak-anak untuk berbicara dengan Tuhan sama seperti mereka berbicara dengan seperti saat ia berbicara dengan Anda, ayahnya, gurunya atau siapapun yang ia sayangi dan percaya. Jelaskan pada anak kalau ia bisa memberi tahu Tuhan tentang pengalamannya hari ini, mengungkapkan ketakutannya, atau bahkan menyampaikan rasa kecewa atau marah jika mereka mau.
ADVERTISEMENT
2. Tidak ada yang terlalu besar atau kecil bagi Tuhan
Tuhan dapat membantu kita menghadapi saat-saat tersulit dalam hidup ini. Tuhan juga selalu ada untuk berbagi dalam momen-momen yang berarti untuk kita, sekecil apapun itu.
Jadi katakan pada anak, "Tuhan ingin tahu bagaimana kamu menjalani hari ini. Tuhan senang mendengar bahwa tadi pagi ada pelangi yang membuatmu tersenyum, siapa yang kamu bantu di kelas atau tentang anak yang suka mengganggumu di taman bermain dan kerap membuatmu takut.
Biarkan anak mengerti, tidak ada hal yang terlalu besar atau kecil bagi Tuhan.
Ilustrasi anak berdoa di gereja (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak berdoa di gereja (Foto: Shutterstock)
3. Jangan batasi doa anak bagi-Nya
Tak perlu melarang anak bila anak punya cara berdoa atau kalimat-kalimat yang menurut Anda mungkin tak biasa. Misalnya kalau di tengah doanya ia ingin menyanyikan lagu "Hey Tayo, hey Tayo, dia bis kecil ramah!" atau puisi yang ia buat di sekolah tentang ulat bulu!
ADVERTISEMENT
Biarkan juga anak mengucapkan terima kasih pada Tuhan karena sudah membuat bulu kucingnya tidak rontok lagi, atau untuk mainan di dalam telur coklat yang dibeli di minimarket. Pokoknya, apapun yang ada di hati anak, biarkan saja bila ia ingin sampaikan pada-Nya.
4. Arahakan pada doa yang relevan bagi anak
Agar anak bisa lebih meyakini dan mengimani doanya, Anda juga bisa membantu mengarahkan anak untuk memfokuskan doa pada masalah sehari-harinya. Dengan mengajak anak berdoa untuk hal-hal yang lebih relevan dalam dunianya, Anda membantu anak merasakan kuasa Tuhan lebih dekat dan nyata.
Jadi tak perlu minta anak berdoa bagi misionaris gereja atau berjalannya pemilu tahun depan yang tidak relevan bagi mereka.
Ilustrasi anak berdoa di alam terbuka (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak berdoa di alam terbuka (Foto: Shutterstock)
5. Tuhan mendengar SEMUA doa
ADVERTISEMENT
Ingatkan anak, Tuhan selalu ada dan siap mendengar semua doa. Tetapi anak-anak bisa saja tidak selalu yakin, terkadang mereka butuh bukti. Jadi cobalah memberikannya pada mereka.
Cara terbaik untuk membantu anak-anak menyadari bahwa Tuhan benar-benar mendengarkan adalah dengan menunjukkan pada anak doa-doa yang dijawab. Seperti doanya untuk bisa makan cokelat di malam Natal, atau doa mendapat hadiah yang diinginkannya. Setelah itu, ajak anak bersyukur kepada Tuhan karena menjawab doa-doanya.
6. Di mana saja kapan saja
Alkitab menjelaskan berbagai cara untuk berdoa: berlutut, berdiri, mengangkat tangan, dan bahkan berbaring di tempat tidur. Jadi doronglah anak untuk berdoa kapan saja - dan di mana saja - mereka mau. Bahkan jika itu berarti ia ingin berdoa di tengah taman bermain untuk sahabatnya yang didorong oleh anak lain.
Ilustrasi anak berdoa. (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak berdoa. (Foto: Shutter Stock)
7. Tidak ada doa yang tidak pantas
ADVERTISEMENT
Pastikan anak tahu, tidak ada doa yang jelek atau salah. Jelaskan pada anak ia tidak perlu ragu untuk berdoa hanya karena suaranya pelan, bicaranya masih cadel atau tidak mengenakan baju Natal baru misalnya. Tidak usah juga berkecil hati bila kalimat-kalimat doanya tidak seindah atau sepanjang yang biasa dibacakan guru atau temannya di sekolah.
Yakinkan anak, bagi Tuhan, tidak ada doa yang tidak pantas. Apalagi bila ia berdoa sepenuh hati.
8. Bantu anak pahami cara Tuhan menjawab doa
Anak juga perlu memahami bahwa Tuhan mungkin menjawab doanya tepat seperti yang diminta. Tetapi Tuhan mungkin juga menjawab dengan cara yang berbeda, tidak langsung menjawab, atau justru seolah tidak menjawab.
ADVERTISEMENT
Tapi yakinlah, Tuhan bekerja dengan cara yang khusus untuk menjawab doa-doa kita dan memberikan yang terbaik karena Ia mengasihi kita semua. Bantu anak-anak melihat jawaban dari doa-doanya yang mungkin tidak ia duga. Seperti saat ia tidak mendapatkan hadiah yang dia minta tapi justru mendapat hadiah lain yang lebih istimewa.
Ilustrasi anak perempuan berdoa (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak perempuan berdoa (Foto: Shutterstock)
9. Doa untuk siapa saja
Jelaskan juga pada anak bahwa ia bisa berdoa untuk siapa saja. Untuk orang tua, adik, kakak, teman, guru, kakek, nenek, sepupu, tetangga bahkan untuk orang-orang yang tidak dikenalnya.
Beri anak contoh bagaimana Anda mendoakan seorang bapak tua yang tengah mendorong gerobak di pinggir jalan ketika mobil keluarga Anda melintas. Atau mendoakan ibu penjual pecel yang memberitahu dompet Anda jatuh di parkiran gereja.
ADVERTISEMENT
Jangan lupa, ajak juga anak berdoa bersama untuk mereka yang terdampak Tsunami di Selat Sunda kemarin. Biarkan anak mengerti, dalam doanya sehari-hari ia pun bisa menyelipkan doa yang terbaik untuk Indonesia, negeri kita tercinta ini.