Tips Cairkan ASI Perah Beku Agar Nutrisinya Tidak Rusak

31 Mei 2021 16:11 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tips Cairkan ASI Perah Beku Agar Nutrisinya Tidak Rusak. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Tips Cairkan ASI Perah Beku Agar Nutrisinya Tidak Rusak. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Senangnya kalau bisa memiliki persediaan ASI perah untuk si kecil. ASI perah sangat bermanfaat terutama bila ibu tidak dapat selalu menyusui bayi secara langsung. Ibu yang harus bekerja di luar rumah misalnya.
ADVERTISEMENT
Apalagi ASI perah dapat disimpan cukup lama. Ya Moms, ASI perah bisa bertahan selama beberapa hari hingga 1 minggu bila disimpan di kulkas dan hingga 3 bulan bila dibekukan di dalam freezer.
Tentu saja, ASI perah (ASIP) yang dingin dan atau beku tidak bisa diberikan langsung pada bayi tapi harus dicairkan lebih dulu. Cara mencairkannya juga tidak boleh sembarangan, agar nutrisi serta zat antibodi di dalam ASI tidak rusak atau hilang.
Nah Moms, yuk, baca terus untuk memahami cara mencairkan ASI perah beku dengan benar.

Cara Mencairkan ASI Perah Beku

Cara Mencairkan ASI Perah Beku Foto: Shutterstock
Hal pertama yang harus selalu diingat Aturan yang paling utama dalam mencairkan ASI perah beku adalah: jangan menggunakan air panas apalagi air mendidih. Sebab, perubahan suhu yang sangat drastis dapat merusak nutrisi di dalam ASIP. Hal ini dijelaskan dalam laman resmi La Leche League International, organisasi non-pemerintah nirlaba yang memberikan edukasi soal menyusui.
ADVERTISEMENT
Untuk menjaga nutrisi di dalamnya, cairkan ASI perah beku dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini:
1. Pilih ASI perah yang lebih awal disimpan untuk dicairkan.
Pilihlah ASI perah beku yang lebih awal disimpan atau sudah lama berada di dalam freezer untuk dipakai terlebih dahulu. Agar tak lupa, ingat saja prinsip FIFO (first in first out).
FIFO maksudnya Anda harus mengeluarkan atau memakai ASI yang dimasukkan lebih dulu. Untuk itu, saat hendak menyimpan ASI perah, cantumkan lah tanggal perahnya.
2. Usahakan suhu berubah perlahan-lahan
ASI perah beku sebaiknya dipindahkan ke kulkas bagian bawah selama 24 jam sebelum dihangatkan. Ingat, perubahan suhu yang sangat drastis dapat merusak nutrisi ASI. Anda juga bisa mencairkan ASI perah yang beku dengan mengalirkan air dingin pada wadah ASI perah hingga mencair.
ADVERTISEMENT
Jika bayi membutuhkan ASI perah dalam waktu cepat, cairkan ASI beku menggunakan air hangat dengan suhu tidak lebih dari 37 derajat celsius. Tempatkan wadah yang berisi ASI beku dalam wadah lebih besar yang berisi air hangat hingga mencair.
ASI perah beku tidak boleh dicairkan atau dihangatkan dengan microwave Foto: Thinkstock
3. Jangan gunakan microwave
Salah satu cara mencairkan ASI perah yang harus dihindari adalah dengan menghangatkannya di microwave. Hal ini dikarenakan, suhu sulit dikontrol dan bisa menyebabkan panas di ASI perah tidak merata dan melukai mulut si kecil. Selain itu, menggunakan microwave juga akan menurunkan kandungan antibodi pada ASI.
4. Kocok perlahan ASI perah yang sudah cair
Setelah ASI perah cair, mungkin Anda akan melihat dua lapisan susu, yaitu lapisan lemak yang ada di atas (hind milk) dan lapisan cairan yang ada di bawahnya (fore milk). Tak perlu cemas karena ini adalah hal yang normal terjadi.
ADVERTISEMENT
Untuk menggabungkan kedua lapisan tersebut, Anda perlu mengaduk susu atau mengocok botol susu bayi sebelum memberikannya pada si kecil. Kocok dengan lembut, dan jangan mengocoknya terlalu kuat.
ASI perah yang sudah pernah dicairkan tidak boleh dibekukan kembali Foto: Shutterstock
5. Jangan dibekukan lagi
ASI beku yang sudah dicairkan dapat bertahan sampai 24 jam di dalam kulkas dan hanya bertahan sampai 4 jam di dalam suhu ruang. Jika ASI beku sudah cair tapi tidak jadi terpakai, sebaiknya jangan membekukan ASI perah kembali dan segera buang. Membekukan ulang ASI perah yang sudah pernah dicairkan bisa merusak kandungan nutrisi di dalamnya.
ASI perah yang sudah diberikan pada bayi dan tidak habis hanya dapat bertahan sampai 1-2 jam. Jika bayi tidak segera menghabiskannya, maka sebaiknya ASI juga
ADVERTISEMENT