Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Mendongeng bisa membawa banyak sekali keuntungan untuk anak lho, Moms!
ADVERTISEMENT
“Mendongeng dapat memperkaya bahasa anak, mengembangkan kemampuan berkomunikasi, mengembangkan kecerdasan kognitif dan daya pikir anak, serta sebagai media untuk menyampaikan nilai-nilai moral yang disampaikan lewat cerita,” ujar Seto Mulyadi, Ketua umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, pada acara press conference campaign Nivea Sentuhan Ibu, Rabu (28/11).
Kendati banyak manfaat mendongeng bagi anak, tak sedikit orang tua yang belum mulai mendongengkan anak secara langsung. Entah itu karena baru menjadi orang tua, atau karena memang tidak pernah terbiasa mendongeng untuk anak-anaknya.
Alasannya bisa beragam. Kata Ariyo Zidni, pendiri komunitas Ayo Dongeng Indonesia, salah satu alasannya ialah ketidakpercayaan diri orang tua dalam mendongengkan anaknya. Orang tua cenderung takut jika anak tak menyukai cerita yang ia sampaikan. Bisa juga orang tua khawatir bila cara mendongengnya kurang bagus.
ADVERTISEMENT
Namun, Moms, rasa ketidakpercayaan diri itu bisa diatasi. Ariyo membagi tips agar Anda lebih percaya diri saat membacakan dongeng untuk si kecil. Berikut tipsnya.
1. Diskusikan waktu mendongeng
Waktu ideal untuk membacakan dongeng sebetulnya ialah waktu yang telah Anda dan anak sepakati bersama. Pastikan waktu mendongeng bisa sama-sama diikuti. Jangan menunggu waktu luang untuk mendongengkan anak, Moms. Tapi, ciptakanlah waktu khusus tersebut untuk mendongeng.
2. Pilih cerita yang disuka
Membacakan cerita yang Anda sukai akan menimbulkan efek mendongeng yang lebih hidup, Moms. Saat Anda mendongengkan anak cerita yang Anda suka, Anda akan lebih ekspresif dan bersemangat saat menceritakannya.
Dalam memilih cerita, pastikan juga dongeng yang akan dibacakan sesuai dengan usia anak. Selain itu, perhatikan juga nilai moral yang terkandung di dalamnya.
3. Baca lebih dulu
ADVERTISEMENT
Dengan membaca lebih dulu, Anda bisa memahami ceritanya lebih baik. Sehingga Anda tak perlu melihat buku melulu saat mendongeng. Anda juga dapat mengetahui, bagian cerita mana saja yang bisa Anda improvisasi.
4. Latih suara
Latihlah intonasi dan ritme suara Anda sebelum mendongengkan Anak, Moms. Ini mungkin membuat Anda lebih ribet. Tapi, hasilnya akan terbayar bila melihat si kecil tertarik menyimak tiap cerita yang mengalun dari mulut Anda.
Saat berlatih, pahami bahwa tiap kata mengandung rasa. Hal itu bisa menjadi pegangan agar Anda bisa menyesuaikan tiap kata yang tertulis di buku dengan nada suara yang akan keluar.
Misalnya, lambatkan ritme suara Anda saat membacakan bagian cerita yang menegangkan. Atau pelankan suara Anda seperti berbisik ketika menceritakan bagian yang penuh rahasia.
ADVERTISEMENT
5. Mainkan ekspresi
Untuk melatih ekspresi, Anda bisa berlatih di depan kaca. Latih berulang kali ekspresi yang sesuai dengan adegannya. Bila Anda masih merasa sulit memainkan ekspresi, coba gunakan alat peraga. Hal itu dapat membantu mengalihkan perhatian anak ke alat peraga tersebut.
6. Sering mendongeng
Ada yang bilang, kita bisa karena terbiasa. Hal itu juga berlaku saat mendongeng, Moms. Semakin sering Anda mendongeng, kemampuan dan rasa percaya diri Anda akan kian berkembang.
Minta tanggapan anak sehabis Anda mendongeng. Bagian mana yang perlu Anda perbaiki saat mendongeng. Atau cukup ekspresifkah Anda ketika bercerita.
Dengan melakukan itu, Anda tak hanya bisa tahu sampai mana kemampuan mendongeng Anda berkembang. Tapi, Anda juga bisa mengajarkan anak menyampaikan pendapatnya lewat diskusi.
ADVERTISEMENT
Seto Mulyadi yang akrab disapa Kak Seto menambahkan, Anda tak perlu menjadi pendongeng profesional untuk bisa mendongengkan anak , kok! Yang perlu Anda lakukan hanyalah menjadi ibu yang senantiasa mau belajar dalam mendongengi anak.
Jadi, bagaimana, Moms? Siap melatih rasa percaya diri Anda ketika mendongeng?
Penulis: Nanda Saputri