Ujian Nasional Dihapus, Akankah Buat Anak Malas Belajar?

16 Desember 2019 14:26 WIB
comment
13
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendikbud Nadiem Makarim di acara Konsolidasi perencanaan pencapaian dan misi Presiden serta sasaran dan target indikator bidang PMK dalam RPJM 2020-2024. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mendikbud Nadiem Makarim di acara Konsolidasi perencanaan pencapaian dan misi Presiden serta sasaran dan target indikator bidang PMK dalam RPJM 2020-2024. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Ujian Nasional (UN) rencananya akan dihapus mulai tahun 2021. Ya Moms, UN akan diganti dengan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter. Kedua asesmen baru ini dirancang khusus untuk fungsi pemetaan dan perbaikan mutu pendidikan secara nasional.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, kebijakan ini ternyata menimbulkan kekhawatiran baru bagi beberapa orang tua. Pada beberapa artikel kumparanMOM mengenai dihapusnya Ujian Nasional misalnya, ada beberapa komentar yang mengungkapkan kecemasan kalau tidak adanya Ujian Nasional akan membuat anak-anak jadi malas belajar.
Bagaimana tanggapan Kemdikbud?
anak belajar di rumah Foto: Shutterstock
Moms, kita harus paham terlebih dahulu bahwa menggunakan ancaman ujian untuk mendorong belajar akan berdampak negatif pada karakter anak. Jika dilakukan terus menerus, anak justru akan menjadi malas belajar jika tidak ada ujian.
Dengan kata lain, anak menjadi terbiasa belajar sekadar untuk mendapat nilai baik dan menghidari nilai jelek.
Hal ini membuat anak lupa akan kenikmatan intrinsik yang bisa diperoleh dari proses belajar itu sendiri. Anak belajar bukan karena senang atau termotivasi dengan sendirinya, tapi karena ada 'dorongan' dari luar.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi lembar ujian. Foto: Thinkstock
Padahal, motivasi belajar intrinsik inilah yang justru sangat perlu dikembangkan agar murid agar menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Ujian Nasioal sendiri adalah alat untuk melakukan monitoring dan evaluasi mutu sistem pendidikan. Perlu dicatat Moms, fungsi UN bukan untuk melatih keuletan atau kegigihan anak.
Kenapa begitu?
Ilustrasi anak mengulangi pelajarannya di rumah Foto: Shutterstock
Sebab, sifat-sifat ini tidak dapat dibentuk secara instan di akhir jenjang pendidikan melalui ancaman ketidaklulusan atau nilai buruk.
Sifat seperti kegigihan hanya dapat ditumbuhkan melalui proses belajar yang memberi berbagai tantangan bermakna secara berkelanjutan. Butuh waktu bertahun-tahun untuk bisa membuat sifat seperti kegigihan menjadi bagian dari karakter murid.
Nah, Moms, apakah Anda masih punya kekhawatiran lain seputar kebijakan baru pengganti Ujian Nasional ini?
ADVERTISEMENT