Umur Berapa Sebaiknya Anak Mulai Periksa Mata?

27 Oktober 2019 14:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pemeriksaan mata pada anak. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemeriksaan mata pada anak. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Mata adalah salah satu organ tubuh anak yang butuh banyak perhatian. Sebab bila penglihatan si kecil terganggu, hal itu akan mengganggu aktivitas dan tumbuh kembangnya, Moms. Dilansir Very Well Family, setidaknya 5-10 persen anak usia pra sekolah sudah mengalami gangguan mata. Penyebabnya beragam, mulai dari gen keluarga atau bisa dari lingkungan misalnya penggunaan gadget.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Anda perlu mengenali beberapa gangguan mata yang mungkin menyerang anak, seperti:
- Strabismus: Tidak sejajarnya kedua mata atau mata juling setidaknya mempengaruhi sekitar 4% anak-anak. Juling yang dialami anak pun bisa bermacam-macam, Moms. Ada yang juling ke luar (exotropia), juling ke dalam (esotropia), juling ke atas (hipertropia), juling ke bawah (hipotropia), dan phoria atau hanya salah satu mata anak saja yang juling.
Mata Juling Pada Anak Foto: Shutter Stock
- Amblyopia: Pengurangan penglihatan pada mata atau mata malas. Gangguan penglihatan ini merupakan kondisi di mana otak cenderung hanya memakai satu mata saja. sehingga mata yang lainnya tidak fokus pada satu objek. Misalnya hanya satu mata saja yang rabun, atau katarak.
- Kesalahan Bias: Seperti miopia (rabun jauh) dan hipermetropia (rabun dekat) dan astigmatisme.
ADVERTISEMENT
Lantas, kapan sebaiknya orang tua memeriksakan mata anak?
Ilustrasi pemeriksaan mata pada anak. Foto: Thinkstock
Menurut American Academy of Ophthalmology, pemeriksaan mata sebaiknya dilakukan secara rutin sejak anak dilahirkan, prasekolah, dan umur sekolah. American Academy of Ophthalmology dan American Aassociation for Pediatrics Ophthalmology and Strabismus menyarankan ada tiga tahap pemeriksaan penglihatan sesuai usia anak.
Saat baru lahir, bayi harus diperiksa dengan tes refleks merah untuk mengecek apakah mata si kecil normal atau tidak. Dokter mata akan melakukan pemeriksaan komprehensif jika bayi terlahir prematur, yakni apakah ada tanda kelainan medis, atau memiliki riwayat keluarga dengan gangguan penglihatan serius.
Pemeriksaan mata pada bayi. Foto: Thinkstock
Setelah itu, Anda juga wajib memeriksakan mata anak ketika ia menginjak usia 6 bulan atau berumur 1 tahun. Kemudian pada usia 3-3,5 tahun, anak harus menjalani pemeriksaan mata lanjutan dan tes ketajaman mata untuk memastikan kondisi matanya normal. Salah satu tes yang dilakukan adalah pengujian apakah anak bisa fokus terhadap objek normal jauh, menengah, dan dekat.
ADVERTISEMENT
Setelah anak berusia 5-6 tahun, Anda bisa membawa anak kembali ke dokter mata. Sebab pada usia ini, gangguan mata seperti miopia bisa menyerang anak-anak. Di usia ini anak perlu memeriksakan matanya setiap dua tahun sekali, Moms.
Ilustrasi pemeriksaan mata anak. Foto: Shutterstock
Selain itu, bila si kecil mengatakan sudah tidak fokus melihat suatu objek secara dekat atau jauh, Anda patut curiga. Terlebih bila ia sering memainkan gadget terlalu lama atau menonton televisi dari jarak dekat, sampai mengeluh sakit kepala. Segeralah periksakan mata anak ke dokter spesialis mata agar si kecil bisa mendapat perawatan yang tepat.