Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Sebagian ibu hamil mungkin merasa perlu melakukan babymoon. Selain bisa melepas penat sesaat, liburan juga dapat dimanfaatkan untuk beristirahat, berduaan dengan suami, waktu tepat untuk membicarakan mimpi, dan merencanakan kehidupan setelah punya anak nanti.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, babymoon merupakan perjalanan atau liburan romantis bersama pasangan tercinta sebelum kehadiran buah hati ke dunia. Babymoon sendiri boleh dilakukan di dalam maupun luar negeri, tergantung dengan kesepakatan Anda dan suami. Berdasarkan survei yang dilakukan The Bump pada 2016, sebanyak 80 persen pasangan lebih memilih pelesiran di dalam negeri.
Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu ibu hamil perhatikan sebelum pergi babymoon. Seperti memastikan kondisi dan keamanan daerah yang Anda tuju.
Perjalanan tidak dianjurkan bila Anda dan suami pergi ke wilayah wabah zika misalnya, karena dapat menyebabkan cacat lahir yang serius pada bayi.
Lalu bagaimana dengan waktu? Kapan waktu terbaik pergi babymoon?
Dilansir laman American College of Obstetrics and Gynaecology, waktu paling aman untuk bepergian saat hamil adalah ketika usia kandungan 18 hingga 24 minggu. Ya, di trimester kedua kehamilan itu, perut Anda belum begitu besar sehingga lebih nyaman untuk melakukan perjalanan.
ADVERTISEMENT
Nafsu makan Anda umumnya juga sudah membaik di trimester kedua. Mual dan muntah juga biasanya sudah berkurang. Karena pertimbangan itulah, trimester kedua menjadi waktu yang paling tepat untuk traveling.
Lantas, bagaimana bila melakukan perjalanan saat trimester pertama dan ketiga?
Pergi babymoon sebenarnya tidak direkomendasikan di waktu tersebut karena cenderung berisiko dengan kehamilan. Selain itu, Anda juga tidak boleh pelesiran apabila kondisi kehamilan Anda mengalami komplikasi, seperti: preeklampsia, ketuban pecah sebelum persalinan, atau komplikasi kehamilan lainnya.
Beberapa maskapai penerbangan juga tidak mengizinkan ibu hamil melakukan perjalanan udara pada trimester ketiga kehamilan. Biasanya hanya beberapa maskapai saja yang mengizinkan ibu hamil terbang hingga usia kandungan 32 minggu.
Sebut saja Garuda Indonesia yang menuliskan dalam laman resminya melarang ibu hamil dengan usia kandungan lebih dari 36 minggu untuk terbang. Pun dengan Citilink Indonesia yang tidak memperkenankan ibu hamil dengan usia kandungan lebih dari 36 minggu untuk terbang. Sementara untuk usia kandungan 32 minggu hingga 36 minggu (inklusif), Citilink Indonesia hanya memperbolehkan ibu hamil melakukan penerbangan tidak lebih dari 3 jam atau 180 menit.
ADVERTISEMENT
Selamat babymoon, Moms. Semoga perjalanan Anda menyenangkan!