Waspada, Moms! KB Hormonal Lebih dari 10 Tahun Berisiko Kanker Payudara

Dokter Spesialis Bedah Onkologi, dr. Yadi Permana, SpB(K)Onk, menyebut perubahan gaya hidup pada wanita membuat angka kejadian kanker payudara usia muda dibawah 30-40 tahun cukup tinggi. Hal ini disampaikannya dalam acara media briefing virtual yang diselenggarakan IDI dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia, pada Kamis (2/2). Hari Kanker Sedunia jatuh setiap tanggal 4 Februari.
“Jadi lifestyle sendiri, misalnya pola makan tidak sehat, itu adalah faktor risiko. Kemudian untuk kanker payudara apabila menopause di bawah usia 55 tahun dan pemakaian KB hormonal lebih dari 10 tahun, itu bisa meningkatkan risiko kanker payudara,” ujar dr. Yadi selaku Sekjen Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI).
Menurutnya, pemakaian pil KB dan suntik lebih dari 8-10 tahun dapat meningkatkan faktor risiko kanker payudara 4 kali lebih tinggi dari wanita yang tidak mengkonsumsinya. Sehingga, dr. Yadi menyarankan agar para ibu harus memberikan jeda jika memang terpaksa harus menggunakan pil dan suntik KB sebagai alat kontrasepsinya.
“Jadi memang kalau pun terpaksa, pakai spiral nggak cocok jadi terpaksa pakai pil itu, jangan terus menerus selama 8 tahun nonstop atau 10 tahun. Jadi harus ada jeda dan yang paling aman laki-lakinya harus mengalah misalnya menggunakan kondom atau pantang berkala,” lanjut dr. Yadi.
Jadi menerapkan langkah pencegahan kanker payudara bukan hanya tanggung jawab ibu sebagai wanita, tetapi suami juga harus ikut berperan untuk tidak melakukan hal-hal yang bisa meningkatkan risikonya, Moms.
Risiko Kanker Payudara pada Ibu Hamil dan Menyusui

Kanker payudara bisa menyerang siapa saja, termasuk ibu yang sedang hamil dan menyusui. Namun, kedua kelompok ini memiliki presentase yang sangat kecil. Sebab, proses kehamilan dan aktivitas menyusui justru dapat menurunkan risikonya.
“Pada ibu hamil dan menyusui angka kanker payudara menurun. Karena faktor risiko kanker itu meningkat apabila wanita sampai usia 35 tahun belum pernah melahirkan. Demikian juga dengan menyusui, jadi wanita yang melahirkan dan menyusui anaknya di bawah 35 tahun itu risikonya menurun,” kata dr. Yadi.
dr. Yadi menerangkan bahwa angka kejadian kanker payudara pada ibu hamil dan menyusui itu di bawah 5% bahkan bisa jadi hanya 1% dari keseluruhan kasus. Kendati demikian, bukan berarti risikonya sama sekali tidak ada ya, Moms.
Kanker payudara tetap bisa terjadi pada ibu hamil dan menyusui hanya saja kemungkinannya kecil. Oleh karenanya, para ahli menyarankan agar Anda tetap menjalankan pola hidup sehat agar terhindar dari risiko kanker payudara dan jenis kanker lainnya.