Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Beri Bayi ASI dengan Metode Eping
22 September 2021 17:25 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Saat ibu menyusui terbentur beberapa kondisi, beri bayi ASI dengan metode Eping atau exclusive pumping kerap jadi pilihan. Misalnya saat ibu harus bekerja atau menempuh pendidikan di luar kota, adanya trauma akibat pelecehan seksual atau jika bayi mengalami masalah kesehatan, memiliki bibir sumbing atau harus dirawat di NICU sehingga tidak dapat disusui secara langsung.
ADVERTISEMENT
Exclusive pumping atau Eping sendiri diartikan sebagai suatu kondisi ibu yang tidak bisa menyusui atau memberikan ASI secara langsung (direct breastfeeding) kepada bayi. Dalam penerapan Eping, ibu akan memompa atau memerah ASI dari payudara, untuk kemudian diberikan pada bayi dengan bantuan media seperti cup feeder, pipet, gelas sloki, atau sendok.
Selain menyediakan pompa payudara dan media atau alat untuk memberi bayi ASI, metode Eping juga menuntut ibu menyediakan komitmen waktu yang besar.
Ya Moms, untuk memenuhi kebutuhan harian bayi, ibu butuh paling sedikit 120 menit waktu memompa payudara atau memerah ASI setiap hari. Hal ini dijelaskan oleh Amanda Glenn, konselor laktasi bersertifikat dalam laman edukasi Exclusive Pumping. Ia menyebut, perhitungan waktu tersebut belum termasuk waktu yang akan dihabiskan untuk memberi ASI perah pada bayi.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya itu, da beberapa hal lain yang perlu dipertimbangkan ibu bila hendak beri bayi ASI dengan metode Eping. Apa saja?
5 Pertimbangkan Bila Ingin Beri Bayi ASI dengan Metode Eping
Farahdibha Tenrilemba S.S., M.Kes., Wakil Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) , mengingatkan, menyusui bayi secara langsung (direct breastfeeding) tetap yang terbaik.
"Karena menyusui lebih dari sekadar memberi makan bayi, kita bisa dapatkan manfaat lain dari menyusui secara langsung," paparnya.
Kepada kumparanMOM, Senin (20/9), perempuan yang kerap disapa Dibha tersebut menjelaskan bahwa sejatinya, menyusui lebih dari sekadar memberi ASI atau makan pada bayi. Dengan menyusui bayi secara langsung, ada sangat banyak manfaat untuk bayi maupun ibu.
Senada dengan Dibha, Healthline melansir, sebelum memutuskan memberi bayi ASI dengan metode Eping, ibu juga perlu mempertimbangkan beberapa hal ini:
1. Biaya! Untuk jalani metode eping ibu harus merogoh kocek untuk membeli pompa payudara berkualitas baik, suku cadang pompa, media menyimpan ASI perah seperti botol atau plastik khusus, freezer yang cukup untuk menyimpan stok ASI beku, alat pemberi ASI (cup feeder, pipet, gelas sloki, atau sendok), hingga alat sanitasi/steril perlengkapan ini.
ADVERTISEMENT
2. Menjalani metode Eping artinya akan ada banyak bagian pompa dan botol tambahan untuk dicuci dan disanitasi. Ini tidak hanya menambah banyak pekerjaan sekaligus memakan banyak waktu yang akan terasa sangat berharga saat ibu harus mengurus bayi.
3. Bila diberi ASI dengan metode Eping, bayi mungkin kehilangan beberapa kontak fisik yang akan mereka alami selama menyusui. Kontak fisik penting untuk bonding atau ikatan ibu-bayi.
4. Tangan ibu atau pompa payudara tidak dapat menstimulasi ASI untuk keluar seefektif isapan mulut bayi. Akibatnya, pada sebagian ibu metode eping membuat produksi ASI menurun dibandingkan saat menyusui bayi langsung.
"Hisapan mulut bayi ini akan menstimulasi saraf yang memerintahkana otak untuk memproduksi ASI lebih banyak," Dibha yang juga seorang konselor menyusui pun berpesan soal ini.
5. Satu penelitian menemukan bahwa ibu yang memberi ASI dengan metode exclusive pumping cenderung berhenti memberi ASI lebih awal dibanding ibu yang menyusui langsung (direct breastfeeding). Para peneliti menduga hal ini sangat mungkin disebabkan karena menurunnya produksi ASI.
ADVERTISEMENT
Selain itu, metode eping pada prosesnya membutuhkan lebih banyak dukungan yang belum tentu dapat diperoleh setiap ibu. Misalnya waktu dan tempat untuk dapat secara teratur memenuhi jadwal memompa payudara.
Itu sebabnya, Farahdibha menyarankan agar sebisa mungkin bayi tetap disusui secara langsung. Bila metode exclusive pumping atau Eping memang dipilih karena suatu kondisi, usahakan lah untuk kembali menyusui bayi secara langsung bila kondisi dan tantangan telah berlalu atau dapat diatasi dan ibu bisa kembali bersama bayi.