Yang Perlu Ibu Tahu tentang Himalayan Salt untuk Makanan Bayi

31 Oktober 2019 16:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi garam Himalaya. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi garam Himalaya. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Pemberian himalayan salt atau garam himalaya untuk makanan bayi kini sedang menjadi tren. Popularitas garam berwarna merah muda ini, tampaknya mulai menggeser penggunaan garam dapur untuk bumbu di MPASI bayi, Moms.
ADVERTISEMENT
Himalayan salt merupakan garam berbentuk kristal-kristal kecil yang berasal dari pegunungan Himalaya yang terletak di antara Pakistan, India, Tiongkok, Bhutan dan Nepal. Kandungan mineralnya yang tinggi seperti magnesium, potasium, kalsium, tembaga dan besi, membuat garam himalaya berwarna merah muda. Itu sebabnya, jika dibandingkan dengan garam dapur, tampilan himalayan salt jauh lebih menarik.
Menurut beberapa jurnal, penambahan himalayan salt ke dalam makanan, bermanfaat untuk mensirkulasi darah, meningkatkan hidrasi, meningkatkan metabolisme, mempertahankan keseimbangan elektrolit, memperkuat tulang dan otot, membantu sistem pencernaan lebih baik, dan memperbaiki pencernaan dan menghapus racun di dalam tubuh.
Ilustrasi garam Himalaya. Foto: Shutter Stock
Ya Moms, himalayan salt memang memiliki lebih banyak mineral, kata Dr. Andy Weil, pendiri dan direktur program Pusat Kedokteran Integratif Universitas Arizona pada Time. Tetapi hal tersebut bukan berarti si kecil bisa mendapat banyak manfaat kesehatan jika mengkonsumsinya.
ADVERTISEMENT
Anda harus tahu, bahwa kadar natrium pada himalayan salt lebih rendah dibandingkan dengan garam dapur biasa. Hal ini dikarenakan himalayan salt tidak melalui proses pemurnian seperti garam dapur pada umumnya. Sehingga bila si kecil diberi himalayan salt, ia tetap membutuhkan asupan yodium dari makanan lain seperti rumput laut, produk susu dan ikan. Berbeda dengan garam dapur yang merupkan sumber utama yodium.
MPASI bayi. Foto: Shutter Stock
Hal itu juga diakui Dokter Spesialis Anak, Dokter Wiyarni Pambudi, SpA, IBCLC. Menurutnya himalayan salt belum terfortifikasi yodium seperti garam dapur umumnya. Sehingga bila diperlukan, ia lebih menyarankan orang tua untuk memberikan garam dapur dibandingkan dengan himalayan salt sebagai bumbu untuk makanan bayi, Moms.
"Belum terfortifikasi yodium lho. MPASI sebaiknya disiapkan dari bahan segar, tidak diolah terlalu manis atau asin. Membubuhkan gula atau garam cukup sekadar memberi rasa, usahakan tidak berlebihan. Garamnya yang beryodium," kata dr. Wiyarni kepada kumparanMOM, Selasa (29/10).
MPASI Bayi Foto: Shutterstock
Dokter spesialis anak, dr. Ariani Dewi Widodo, SpA juga menyatakan hal yang sama, Moms. Menurutnya bayi tidak perlu mendapat asupan garam, kalaupun perlu jumlahnya sangat sedikit sekali.
ADVERTISEMENT
"Ginjalnya masih rentan. Kalaupun perlu (garam) sedikit sekali," kata dr Ariani Dewi Widodo, SpA.
Ya Moms, di awal pemberian MPASI, Anda tidak wajib menambahkan garam ke dalam makanan bayi. Sampai berusia 12 bulan, bayi membutuhkan kurang dari 1 gram garam (atau 0,4g sodium) setiap hari. Sangat sedikit.
Kebutuhan tersebut sebenarnya sudah bisa terpenuhi dari pemberian ASI ataupun susu formula. Namun, jika Anda memang butuh menambahkan garam ke dalam makanan bayi, apapun pilihan garamnya, pastikan saja penggunaannya tidak berlebihan.