Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
239 ASN yang Ditegur Anies Tak Lapor saat Menolak Ikuti Seleksi Eselon II
18 Mei 2021 16:46 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 28 Mei 2021 10:09 WIB
ADVERTISEMENT
Sebanyak 239 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta kena teguran Gubernur Anies Baswedan pada Senin (10/5) lalu akibat tak mengikuti seleksi terbuka jabatan Eselon II.
ADVERTISEMENT
Tetapi, menurut Ketua Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta , Maria Qibtya, mereka dikumpulkan bukan akibat tak ikut seleksi saja, melainkan tidak melapor saat memutuskan untuk tak mengikuti seleksi tersebut.
“Justru itu, karena enggak ada yang lapor, mereka dikumpulin [oleh Anies ]. Makanya Pak Gubernur beri arahan, karena untuk menyadarkan mereka semua bahwa instruksi itu jangan diabaikan, lho,” ungkap Maria, Selasa (18/5).
Sebenarnya, ada lebih banyak ASN berkompeten yang diarahkan untuk mengikuti seleksi terbuka Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II) tersebut. Tetapi, mereka memberikan alasan yang jelas dan melapor, sehingga mereka tak ikut dikumpulkan bersama 239 ASN itu.
“Misal di BKD, ada Kabid [Kepala Bidang] Pengembangan. Kebetulan kegiatan seleksi terbuka ini ada di bidangnya dia. Dia bilang, 'Bu mohon izin, saya, kan, kebetulan baru, terus saya jadi penyelenggara kegiatan ini, saya izin untuk tidak ikut, karena takut ada unsur kepentingan,' saya izinin itu enggak ikut,” papar Maria.
ADVERTISEMENT
“Artinya dia memenuhi syarat, dia enggak ikut, tapi dia berlapor. Yang diharapkan Pak Gubernur seperti itu. Anda ada instruksi, Anda wajib, kalau Anda enggak pengin ikut dengan alasan tertentu, harusnya ada berlapor. Sebenarnya kalau sempat berlapor, fine, artinya jelas enggak ikut karena punya alasan,” tambahnya.
Oleh karena itu, yang menjadi permasalahan adalah mereka menolak tanpa diketahui alasan yang jelas. “Kalau yang kemarin 239 [ASN] ini enggak punya alasan kenapa enggak ikut,” ujar Maria.
Tentu alasan mereka tak diketahui, sebab mereka tak melaporkan alasan penolakan mengikuti seleksi yang menurut Maria merupakan kesempatan untuk berkompetisi.
Sementara mereka yang menolak seleksi namun melapor ini memiliki alasan yang cukup jelas, yaitu berkaitan dengan jabatan dan takut bersinggungan kepentingan.
ADVERTISEMENT
“Terus ada kaitannya dengan jabatannya baru di situ, 'Izin enggak ikut, kebetulan saya juga baru di sini,’ kebetulan dua-duanya lapor yang enggak ikut penyelenggaraan seleksi terbuka ini. Jadi clear, alasannya takut bersinggungan kepentingan sebagai pelaksana,” pungkas dia.