Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Beberapa menteri di kabinet Malaysia tengah mendiskusikan upaya mengusir penceramah asal India, Zakir Naik .
ADVERTISEMENT
Sejumlah menteri di Malaysia menuding Zakir Naik telah membuat komentar bernada rasial. Komentar terkait SARA adalah hal sensitif di Malaysia.
Zakir tinggal di Malaysia sejak tiga tahun lalu setelah dia didakwa melakukan pencucian uang dan ujaran kebencian di India.
Belum lama ini, Zakir kembali melontarkan komentar kontroversial. Ia menuduh umat Hindu di Asia Tenggara punya hak 100 kali lipat lebih banyak dibanding umat Muslim di India.
Menurut sejumlah menteri di Malaysia ucapan itu disampaikan Zakir untuk menciptakan perselisihan antara umat Muslim dan warga non-Muslim.
"Kami telah menyatakan posisi kami, tindakan harus diambil. Zakir Naik tak boleh lagi berada di Malaysia," kata Menteri Komunikasi dan Multimedia Malaysia Gobind Singh Deo, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (14/8).
ADVERTISEMENT
"PM Malaysia sudah mengetahui kekhawatiran kami. Kami serahkan itu ke beliau untuk segera mempertimbangkan dan memutuskan sesegera mungkin apa yang akan diambil terkait masalah ini," sambung dia.
Menteri Sumber Daya Manusia, M. Kulasegara dan Menteri Air, Tanah, SDA Xavier Jayakumar juga merilis pernyataan meminta PM Mahathir Mohamad mengusir Zakir dari Malaysia.
Terkait permintaan tersebut, kantor berita Bernama menyebut, Mahathir kemungkinan besar tak akan mendeportasi Zakir ke India. Keselamatan Zakir jadi alasan utama.
"Jika ada negara lain yang mau menampungnya, kami persilakan," kata Mahathir.