4 Anak di Tangerang Meninggal karena Gagal Ginjal, Walkot: Cermat Konsumsi Obat

26 Oktober 2022 17:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi obat sirup. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi obat sirup. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menjelaskan terdapat 6 kasus ginjal akut progresif atipikal (GgGAPA) atau atypical progressive acute kidney injury (AKI). Dari 6 kasus, 4 meninggal dunia, 1 sembuh, dan 1 lainnya masih dirawat di RSCM Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Angka kematian ini tidak bisa kita anggap main-main, walau masih dalam penelitian tapi kita harus berupaya mencegah lonjakan kasus ini di Kota Tangerang," katanya, Rabu (26/10).
Arief menginstruksikan agar tenaga kesehatan, camat dan lurah untuk mensosialisasikan kepada masyarakat terkait daftar obat sirop yang aman dan tidak aman dikonsumsi.
"Koordinasikan dengan fasilitas kesehatan seperti apotek, toko obat, klinik, rumah sakit yang ada di wilayah. Ada 156 produk obat yang dipastikan tidak menggunakan Propilen Glikol. Sosialisasikan kepada mereka dan masyarakat," ujarnya.
Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah. Foto: Pemkot Tangerang
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Dini Angraeni mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan pihaknya untuk mencegah kasus gagal ginjal akut pada anak.
Dimulai dari pelarangan obat-obatan yang berbentuk cair dan sirop di seluruh fasilitas kesehatan termasuk apotek dan toko obat. Pihaknya juga menerjunkan petugas untuk mengawasi peredaran obat-obatan tersebut di masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Sejak awal Dinkes Kota Tangerang sudah mengikuti instruksi dari Kementerian Kesehatan untuk melarang obat-obatan yang berbentuk cair maupun sirup kepada seluruh fasilitas kesehatan," katanya.