4 Perempuan Muda Indonesia dengan Beragam Talenta yang Inspiratif

8 Maret 2018 18:04 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perempuan menginspirasi. (Foto: Dok. Luthfi Azizatunnisa, Instagram @adindanegara & @mutiknida)
zoom-in-whitePerbesar
Perempuan menginspirasi. (Foto: Dok. Luthfi Azizatunnisa, Instagram @adindanegara & @mutiknida)
ADVERTISEMENT
Hari ini, tepatnya pada 8 Maret, diperingati sebagai hari perempuan sedunia. Sosok perempuan yang kerap dianggap lebih rendah daripada laki-laki ternyata tidak benar adanya.
ADVERTISEMENT
Salah satunya seperti yang dibuktikan oleh Luthfi. Meski dalam keterbatasan fisik, tetapi dengan kerja kerasnya, ia mampu mewujudkan mimipinya dengan menyelesaikan pendidikan S2 lebih-lebih dengan status cumlaude.
Luthfi tidak sendirian, masih banyak perempuan-perempuan lainnya yang mampu menginspirasi orang banyak dengan prestasi dan perjuangannya.
kumparan (kumparan.com) merangkum empat sosok perempuan muda Indonesia yang menginspirasi dengan beragam talenta. sebagai berikut:
1. Lutfi, difabel yang lulus S2 cumlaude
Luthfi Azizatunnisa saat wisuda S2 di UGM (Foto: Dok. Luthfi Azizatunnisa)
zoom-in-whitePerbesar
Luthfi Azizatunnisa saat wisuda S2 di UGM (Foto: Dok. Luthfi Azizatunnisa)
Luthfi menyelesaikan pendidikan S2 UGM Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, dengan predikat cumlaude meski dengan keterbatan fisik.
Perempuan asal Klaten itu mengalami kelumpuhan akibat kecelakaan beruntun yang dialami olehnya pada 2011 silam, tepat saat ia sedang menempuh semester akhir di kedokteran Universitas Sebelas Maret Solo. Ia divonis mengalami qudriplegic level C6, yaitu sebuah kondisi ketika keempat anggota geraknya lumpuh, selain itu fungsi gerak tangan kanannya juga menurun dan dia tak bisa lagi menulis seperti biasanya.
ADVERTISEMENT
Kurang berfungsinya tangan kanan Luthfi membuatnya harus berjuang lebih keras saat menyelesaikan skripsi. Ia mengaku hanya bisa mengetik dengan tangan kiri. Saat itu, skripsinya membahas mengenai mikrobiologi sehingga membutuhkan ketelitian tinggi. Kondisi fisik yang terbatas membuat perempuan berusia 26 tahun tersebut memutuskan untuk tidak tinggal di kos-kosan. Dia lebih memilih untuk pulang-pergi dari kampus ke rumahnya di Klaten.
"Saya rumahnya Klaten, kuliah di UGM, tiap hari ngelaju. Berangkat jam 6 pagi, pulang sampai rumah Isya. Sampe rumah mandi makan terus tidur. Enggak ada waktu buat belajar. Biasanya saya jam 2 bangun. Bikin tugas, belajarnya ya pas kuliah," cerita Luthfi pada kumparan, Selasa, 5 Desember 2017.
Saat S2, Luthfi mengambil topik mengenai penyakit TB di Lembaga Pemasyarakatan (LP). Luthfi mengaku harus datang ke penjara untuk wawancara dan menyebar kuisioner kepada narapidana. Saat penelitian di LP, Luthfi tak pernah menduga bakal mendapat sambutan baik dari para narapidana.
ADVERTISEMENT
Meskipun tak ada waktu khusus untuk belajar dan dilanda keterbatasan, kesungguhan Luthfi akhirnya berbuah manis. Ia berhasil menjadi lulusan S2 UGM dengan predikat cumlaude.
2. Mutik Nida, yang jago bernyanyi sambil menabuh kendang
Mutik Nida si ratu kendang (Foto: Instagram/@mutiknida)
zoom-in-whitePerbesar
Mutik Nida si ratu kendang (Foto: Instagram/@mutiknida)
Nama Mutik Nida sempat ramai diperbincangkan publik karena aksinya yang jago memaikan kendang yang ia tabuh sambil bernyanyi.
Karena kepandaiannya dalam memainkan kendang, perempuan asal Kendal, Jawa Tengah bahkan dijuluki sebagai ratu kendang. Mutik dianggap memiliki talenta yang tak biasa dari penyanyi dangdut biasanya.
Mutik sudah tertarik dengan lagu-lagu dangdut sejak usianya 9 tahun dan bermain kendang sejak usianya 11 tahun. Ia tertarik bermain kendang ketika melihat rekan musisinya mengiringi ia bernyanyi dengan alat musik tersebut.
ADVERTISEMENT
"Menurutku kendang adalah nyawanya musik dangdut, dan karena aku suka dangdut aku pelajari kendang itu secara otodidak," ucap Mutik saat berbincang dengan kumparan, Rabu, 20 Desember 2017.
Dengan keahliannya itu ia kebanjiran job mulai dari undangan manggung di acara hajatan, nikahan, hingga acara besar Pemerintahan setempat. Permintaan tak hanya datang dari daerah sekitar Jawa Tengah, namun juga wilayah lain seperti Kalimantan. Namun begitu, Mutik tidak mematok harga untuk aksinya di panggung.
Meskipun sudah dijuluki sebagai Ratu Kendang, Mutik mengaku masih terus belajar di bidang apapun terutama dalam bermusik. Prestasi yang didapat berkat kemampuannya itu pun cukup banyak, seperti juara qori sekabupaten Semarang, juara vokal terbaik di Provinsi Jawa Tengah, dan banyak lagi lainnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya dengan terus belajar ia akan lebih mahir bernyanyi dan bermain kendang. Ia selalu menyempatkan waktu satu hingga dua jam sehari untuk memegang alat musik berbahan dasar kayu dan kulit binatang itu.
3. Adinda, belajar 9 bahasa asing secara otodidak
Syifa Adinda Negara (Foto: Instagram @adindanegara)
zoom-in-whitePerbesar
Syifa Adinda Negara (Foto: Instagram @adindanegara)
Kemampuan dara asal Jakarta ini terbilang luar biasa. Perempuan bernama lengkap Syifa Adinda Negara itu mampu belajar sembilan bahasa asing secara otodidak dan hampir menguasai seluruhnya.
Adinda belajar bahasa asing dari orang tuanya sejak duduk di bangku sekolah dasar. Di rumahnya, Adinda dibiasakan menggunakan dua bahasa--bahasa Inggris dan Indonesia-- saat berkomunikasi dengan orang tuanya. Sehingga sejak sekolah dasar Adinda aktif berbahasa Inggris.
Adinda bersekolah sekolah menengah pertama Fathan Mubina, Ciawi, Bogor sekaligus menempuh pendidikan di pondok pesantren. Ketika libur sekolah tiba, ayahnya membawa Adinda ke toko buku. Di situ, sang ayah menyuruh Adinda dan adiknya untuk membeli buku bahasa asing sepuasnya.
ADVERTISEMENT
"Meski belajar otodidak, tapi bukan berarti saya tidak belajar dengan orang lain yang lebih paham. Karena guru itu penting," kata Adinda kepada kumparan, Minggu, 24 Desember 2017.
Saat ini Adinda telah mahir menggunakan bahasa Inggris, Korea, Jepang, dan Arab. Sementara untuk bahasa Spanyol, Jerman, Perancis, dan Rusia, masih terus ia pelajari.
Wanita berusia 20 tahun itu mendalami bahasa Jepang saat duduk di bangku SMA. Bukan hanya itu, Adinda juga selalu menyiapkan buku dan pulpen ketika menonton film luar negeri. Ia akan mencatat kosakata baru yang ditemuinya ketika sedang menonton film tersebut.
Kini Adinda tengah melanjutkan jenjang pendidikannya di Universitas Padjadjaran, Jurusan Sastra Arab. Jurusan tersebut ia pilih karena bahasa Arab dipakai oleh lebih dari 22 negara di dunia dan baginya itu adalah peluang besar untuk mengejar cita-citanya menjadi seorang diplomat.
ADVERTISEMENT
"Karena Bahasa Arab itu ternyata dipakai oleh lebih 22 negara di dunia, itu membuat saya berpikir inilah peluang saya untuk mewujudkan apa yang saya inginkan, yaitu menjadi diplomat. Dan saya juga pengen sekali bisa Bahasa Turki, " ujarnya.
Kepiawaiannya dalam berbahasa asing pun mulai dikenal publik lebih luas. Ia juga tak menyangka kalau akun Instagram miliknya, @adindanegara, diikuti hingga 195 ribu orang. Popularitasnya tak hanya di dunia maya. Ketika ia sedang mewakili kampus untuk mengikuti perlombaan di Malang, banyak orang berdatangan meminta foto bersama dan tanda tangan. Bahkan di antara fans-nya itu, ada yang sampai menangis karena bangga bisa bertemu dengan dirinya.
4. Windi, difabel yang pandai mendesain baju
Windi, difabel yang pandai mendesain baju (Foto: Facebook/Fauzan Mukrim)
zoom-in-whitePerbesar
Windi, difabel yang pandai mendesain baju (Foto: Facebook/Fauzan Mukrim)
Seperti halnya Luthfi difabel yang mampu lulus S2 cumlaude, Windi perempuan difabel ini juga menginspirasi masyarakat melalui bakatnya. Windi memiliki kemampuan nalar yang lemah, meski begitu dia pandai mendesain baju.
ADVERTISEMENT
Kisah Windi dibagikan oleh pemilik akun Facebook @FauzanMukrim, pada Jumat (26/1) lalu. Dalam unggahan tersebut Fauzan mengaku foto Windi diabadikan oleh Nurul, pemilik akun Facebook @AkhirNurulFairyda.
Kepada kumparan (kumparan.com), Minggu (28/1), Nurul yang bekerja sebagai perawat di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita (BBRSBG) Kartini, Temanggung, Jawa Tengah mengaku bertemu Windi ketika ia sedang melakukan tugas merekrut anak-anak penyandang disabilitas di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Setelah sampai di rumah Windi yang berlokasi di Dusun Blandong, Desa Purworejo, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, pada Kamis (25/1), Nurul meminta Windi untuk menunjukkan buku gambarnya.
Merasa tak percaya gambar tersebut hasil karya Windi, Nurul kemudian kembali merayunya agar mau menggambar secara langsung di hadapannya. Tak ingin melewatkan momen luar biasa itu, Nurul pun mengabadikannya lewat foto dan video. Nurul dibuat terkejut karena hasil gambar tersebut sangat memukau.
ADVERTISEMENT
"Windi menggambar tanpa penghapus, kanan-kirinya simetris, tanpa mikir, mengalir begitu saja, dan menggambar tanpa melihat contoh desain apapun. Bikin bengong kalau liat cara gambarnya," ujar Nurul saat dihubungi kumparan.
Diakui Nurul, Windi memang sudah hobi menggambar sejak kecil, tetapi gemar menggambar desain baju baru lima tahun belakang ini.
Windi diberhentikan dari sekolah, tepatnya pada kelas 4 SD lantaran pihak sekolah menganggapnya tidak mampu mengikuti pelajaran. Windi hanya mampu menghitung angka 1 sampai 20 dan berhitung penjumlahan sederhana. Meski ia tak bisa membaca, tetapi ia bisa menulis namanya sendiri karena hafalan.
Kisah tersebut ia bagikan dengan harapan bisa mempertemukan Windi dengan orang yang tertarik pada bakatnya.
Tak disangka, kisah Windi sampai di telinga Ivan Gunawan, presenter sekaligus perancang busana. Ia mengundang gadis berusia 23 tahun itu untuk datang ke Jakarta dan menjadi bintang tamu acara yang ia pandu.
ADVERTISEMENT
"Aku sudah lihat karya-karyanya. Seru banget. Sedih juga, sih. Saya pribadi senang aja bahwa ada anak muda yang berprestasi, punya karya yang bagus walaupun ada kekurangan gitu. Saya melihat karyanya tuh bagus apabila bisa dikembangkan," ujarnya.
Ivan juga meminta Windi merancang 5 hijab. Hasil rancangannya kemudian akan diproduksi dan dipasarkan oleh Mandjha Hijab by Ivan Gunawan.