Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, pemakaman dilakukan di La Mora, negara bagian Sonora, Meksiko , pada Kamis (7/11) waktu setempat. Ratusan orang datang ke pemakaman itu, raut kesedihan terpancar dari wajah mereka. Sebagian besar dari korban tewas adalah anak-anak, terkecil dua bayi kembar berusia 6 bulan.
Korban tewas ditembaki di dalam mobil mereka pada Senin lalu ketika dalam perjalanan ke AS. Beberapa korban hangus terbakar di dalam mobil.
Mereka berasal dari keluarga Mormon ternama yang mengungsi ke Meksiko dari AS pada tahun 1800-an, yakni LeBaron, Miller, dan Langford. Ketika itu, mereka lari dari persekusi karena mempraktikkan poligami.
Para peziarah dalam pemakaman itu berasal dari komunitas Mormon Amerika Serikat di Arizona, Colorado, Idaho, Iowa, North Dakota, dan Utah. Perjalanan mereka selama empat jam dari perbatasanAS ke pemakaman dikawal oleh polisi dan militer.
ADVERTISEMENT
Sekitar 40 tentara dengan senapan laras panjang juga terlihat di luar La Mora, menjaga proses pemakaman. Mereka memakai tutup muka, berhelm, dan berbaju loreng.
Keluarga para korban mendesak pemerintah Meksiko untuk bertindak tegas. Kenneth Miller yang kehilangan menantu dan empat cucunya dalam insiden itu mengatakan bahwa pemerintah Meksiko tidak serius menangani kasus ini karena mereka memiliki dwi-kewarganegaraan AS.
"Ini terjadi karena kami punya dua kewarganegaraan. Ada ribuan orang di negara ini yang tidak mendapat keadilan," kata Kenneth.
Kesedihan yang sama disampaikan Karen Woolley yang kehilangan putrinya Dawna Ray Langford dan dua cucunya yang berusia 11 dan 2 tahun. "Saya masih mendengar dia berbicara, mengatakan 'Hai Bu, selamat pagi!" kata Karen.
ADVERTISEMENT
Belum diketahui pelaku pembunuhan sadis ini. Namun polisi dan keluarga menduga mereka adalah korban dari kartel Juarez dan Sinaloa. Kedua kartel Meksiko tersebut kerap berperang memperebutkan wilayah penyelundupan narkotika ke AS.