706 Rumah untuk Korban Tsunami di Pandeglang Ditarget Selesai Sebelum Lebaran

12 Februari 2020 22:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto aerial bangunan shelter tsunami Labuan, Pandeglang, Banten, Rabu (26/12/2018).  Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
zoom-in-whitePerbesar
Foto aerial bangunan shelter tsunami Labuan, Pandeglang, Banten, Rabu (26/12/2018). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
ADVERTISEMENT
Proses pembangunan hunian tetap untuk 706 kepala keluarga korban tsunami Selat Sunda di Pandeglang, Banten, masih dilakukan. Ditargetkan pembangunan selesai sebelum Hari Raya Idul Fitri, artinya sebelum 24 Mei 2020.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut terungkap dalam pertemuan Bupati Pandeglang Irna Narulita dengan Deputi Rekonstruksi dan Rehabilitasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Rifai di Pendopo Pemkab Pandeglang, Rabu (11/2).
Irna Narulita menyampaikan terima kasih kepada Pemprov Banten dan pemerintah pusat dalam penanggulangan bencana tsunami Selat Sunda di Pandeglang. Dia berharap pembangunan hunian selesai sebelum Lebaran 2020.
"Semoga huntap ini segera selesai sebelum Hari Raya, supaya Lebaran para korban sudah memiliki hunian tetap," kata Irna dikutip dari Antara.
Kondisi di Jalan Raya Carita, Labuan km 12,Pandeglang, Banten setelah di hantam tsunami. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Saat ini, kata dia, proses pembangunan yang dimulai Januari 2020 masih memasuki masa lelang. Ia meminta Kepala BPBD Pandeglang melakukan kordinasi dengan pihak Unit Layanan Pengadaan (ULP) agar pelaksanaan lelang berjalan cepat dan lancar.
"Memang ada aturannya untuk batasan waktu dalam proses pengadaan, tapi saya harap tidak terlalu lama karena keterkaitan dengan bencana. Kasihan masyarakat yang saat ini sudah menantikan untuk pembangunan Huntap," kata Irna.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Deputi Rehabilitasi dan Rekontruksi BNPB Rifai mengatakan tujuannya datang ke Pandeglang dalam rangka percepatan pembangunan hunian tetap. Ia berharap tak ada kendala dalam proses lelang.
"UU No 24 tahun 2007, Pasal 77 menjelaskan setiap orang yang dengan sengaja menghambat kemudahan akses sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat (1) dipidana," kata Rifai.
Ia mengatakan penanggulangan bencana di Pandeglang tergolong cepat. Sebab, dari 124 kabupaten/kota yang ada di Indonesia masih ada 20 kabupaten dan kota yang belum terakomodir.
"Alhamdulillah Kabupaten Pandeglang, bantuan hibahnya sudah turun pada Desember 2019 dan masuk rekening daerah, bahkan tahun ini sudah masuk DPA," kata dia.
Bupati Pandeglang Irna Narulita (kedua dari kanan), Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pandeglang Pery Hasanudin (kedua dari kiri) di Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten. Foto: Rafyq Alkandy/kumparan
Selanjutnya, Kepala Pelaksana BPBD Pandeglang Surya Darmawan mengatakan dana pembangunan hunian sudah masuk di Dokumen Perencanaan Anggaran (DPA) Kabupaten Pandeglang tahun 2020.
ADVERTISEMENT
"Anggaran untuk huntap kurang lebih sebesar Rp 69,7 miliar dan untuk pembangunan jalan dan jembatan yang terdampak sebesar Rp 5,19 miliar," kata Surya.
Menurut Surya, ada delapan titik yang akan dibangun hunian bagi korban tsunami Selat Sunda.
Delapan lokasi itu berada di Desa Sukarame, Kecamatan Carita; Banyu Mekar, Kecamatan Labuan; dan Mekarsari, Kecamatan Panimbang. Kemudian di Desa Sumberjaya, Tunggal Jaya, Cigorondong, Tamanjaya, dan Ujung Jaya di Kecamatan Sumur.
"Untuk semua lahan sudah siap, tinggal Sumber Jaya kurang 4 hektar, namun ada tanah warga yang siap dibangun dan pembayarannya bisa di akhir tahun dengan dilakukan perjanjian terlebih dahulu," kata dia.