Abdul Mu'ti Sebut Belum Akan Ubah Kebijakan Zonasi: Ojo Kesusu

11 November 2024 12:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti di Istana Negara Jakarta, Selasa (22/10/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti di Istana Negara Jakarta, Selasa (22/10/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengungkapkan sistem zonasi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) banyak mendapat masukan meski semangatnya adalah untuk pemerataan pendidikan.
ADVERTISEMENT
“Semangat dari zonasi tentu sangat kita apresiasi karena pelayanan pendidikan yang bermutu untuk semua dapat diberikan di lingkungan sekolah yang dekat dengan tempat tinggal para murid,” kata Mu’ti kepada wartawan di sela-sela acara Rapat Koordinasi kebijakan pendidikan untuk tingkat dasar dan menengah di Sheraton Gandaria, Jakarta, Senin (11/11).
“Tapi memang ini di lapangan kami mendapatkan banyak masukan terkait dengan persoalan-persoalan teknis di lapangan,” lanjutnya.
Meski begitu, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah itu menyebut pihaknya belum akan mengubah kebijakan tersebut. Dia menyebut, pesan dari Presiden Prabowo Subianto adalah jangan terburu-buru dan pihaknya juga masih akan mendengar dari berbagai pemangku kebijakan sebelum memutuskan apakah sistem zonasi akan diubah atau tidak.
“Saya kira itu belum akan kita ambil [keputusan] karena sesuai dengan amanat presiden, ojo kesusu, jangan tergesa-gesa,” ujarnya.
Mendikdasmen, Abdul Mu'ti di acara Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah di Sheraton Hotel Gandaria, Jakarta, Senin (11/11/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Sementara itu, Wapres Gibran yang memberikan sambutan di acara tersebut juga menitipkan kepada para peserta acara tersebut yakni Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan untuk mengkaji hal tersebut menjadi hasil Rakor.
ADVERTISEMENT
"Jadi Bapak-Ibu, zonasi ini program yang baik. Tapi silakan lagi Bapak-Ibu selama rakor mungkin bisa mengirim masukan karena jumlah guru kita itu belum merata. Ada provinsi tempat-tempat yang kelebihan guru, ada provinsi tempat-tempat yang kekurangan guru," ucap Gibran.
"Ini nanti tentunya menjadi PR untuk Pak Menteri. Jadi zonasi sekali lagi program yang baik, tapi mungkin belum bisa diterapkan di semua wilayah," tambah dia.