Acara Deklarasi Negara Republik Federal Papua Barat Dibubarkan Polisi

1 Agustus 2018 14:14 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Irjen Pol Setyo Wasisto (Foto: ANTARAFOTO/Hafidz Mubarak)
zoom-in-whitePerbesar
Irjen Pol Setyo Wasisto (Foto: ANTARAFOTO/Hafidz Mubarak)
ADVERTISEMENT
Polisi bertindak cepat setelah foto surat undangan deklarasi Negara Republik Federal Papua Barat (NRFPB) beredar luas. Jajaran Polda Papua langsung membubarkan acara itu.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah dapat laporan dari Papua itu sudah didatangi petugas kemudian spanduk-spanduk disita mereka membubarkan diri. Jadi sudah tidak ada masalah," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di JCC Senayan, Rabu (1/8).
Aksi pembubaran tersebut dilakukan tanpa ada perlawanan dari pihak panitia penyelanggara acara. Setyo juga menyebut polisi telah mengidentifikasi kelompok yang menyebarkan undangan acara itu. Namun, ia memastikan dalam pembubaran acara itu, tidak ada tokoh-tokoh setempat yang ditangkap polisi.
"Informasi dari Papua tidak ada (orang yang ditangkap) karena kita ambil baliho langsung bubar," katanya.
Surat deklarasi negara federal Papua.  (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Surat deklarasi negara federal Papua. (Foto: Dok. Istimewa)
Sebelumnya, undangan itu tersebar pada 21 Juli 2018 dan ditandatangani oleh Kepala Pemerintahan Sementara NRFPB, Yoab Syatfie. Adapun isi dari surat undangan, yaitu pengumuman pemerintahan Sementara Negara Republik Federal Papua Barat sesuai dengan makanisme internasional yang pernah dilakukan negara lain seperti Rusia pada 3 Maret 1917.
Kelompok Separatis Negara Republik Federal Papua Barat (Foto: Bumi Papua)
zoom-in-whitePerbesar
Kelompok Separatis Negara Republik Federal Papua Barat (Foto: Bumi Papua)
Selain itu, rencana pengumuman telah dikonfirmasikan kepada UN, PIF, MSG, ACP dan negara-negara anggota PBB di New York Amerika Serikat dan beberapa Kedutaan Besar di Jakarta dan Jakarta Foreign Correspondence Club di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Dalam surat itu, pimpinan negara sementara Papua Barat juga meminta kepada pemimpin dan seluruh rakyat Papua Barat serta mahasiswa dan hamba Tuhan untuk hadir dalam deklarasi pada 31 Juli 2018 di Halaman Uncen Lama samping Auditorium Abepura.