Ada Dugaan Kecurangan Pemilu di Madura-Papua, Tim Hukum TPN Ganjar Lapor ke Mega

14 Februari 2024 15:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Hasto Kristiyanto berbicara kepada wartawan pada konferensi pers di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Kamis (1/2/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Hasto Kristiyanto berbicara kepada wartawan pada konferensi pers di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Kamis (1/2/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
TPN Ganjar-Mahfud berkumpul di kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri siang ini. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, saat ini Megawati menerima laporan dari Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud Todung Mulya Lubis terkait dugaan kecurangan pemilu di berbagai daerah.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan itu, selain paslon 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD hadir pula Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) dan Plt Ketua Umum PPP Mardiono.
"Jadi ada dari Madura, dari Papua, ada dari Jawa Tengah, Jawa Timur karena tadi malam kami pun sempat menyampaikan kewaspadaan tertinggi untuk Jawa Tengah dan Jawa timur," kata Hasto di Teuku Umar, Jakarta, Rabu (14/2).
Hasto mengatakan, masyarakat tetap menunjukkan antusiasme meski menerima intimidasi.
"Ini yang kami hormati karena kekuatan rakyat arus bawah ini tidak bisa dibendung oleh kekuatan mana pun meskipun berbagai tekanan-tekanan itu mencoba memaksakan dari dukungan-dukungan ke 02 terus menerus dilakukan," tuturnya.
Hasto mengatakan, Megawati berpesan agar hak konstitusional warga negara untuk memilih tidak bisa dihambat oleh teknis administratif.
ADVERTISEMENT
"Ya, pokoknya prinsip semuanya harus menegakkan prinsip-prinsip kedaulatan rakyat, rakyat punya hak untuk menyampaikan pilihannya dengan kebenaran, pertimbangan nurani dan tidak boleh dihambat apa pun," ujarnya.
Ia mengungkapkan, intimidasi diawali dengan laporan exit poll di luar negeri yang mengunggulkan Ganjar-Mahfud.
"Lalu ada pihak-pihak yang panik dan kemudian melakukan suatu instruksi untuk bergerak lebih masif lagi di kubu 02. Maka kita cermati dan Ibu Ketum dan para ketum parpol pengusung akan berada di Teuku Umar," jelasnya.
"Jadi kami terus melakukan pemantauan termasuk yang di DPP PDI Perjuangan di mana pusat Badan Saksi Pemilu Nasional terus meng-update hasil-hasil perolehan suara," pungkasnya.