Ada Sambutan Berbeda saat Paus Fransiskus Bertemu Presiden Jokowi di Istana

4 September 2024 19:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paus Fransiskus mengikuti upacara penyambutan di Istana Meredeka, Jakarta, Rabu (4/9). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Paus Fransiskus mengikuti upacara penyambutan di Istana Meredeka, Jakarta, Rabu (4/9). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Pemimpin umat Katolik sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (4/9). Ada yang menarik dari pertemuan ini.
ADVERTISEMENT
Uskup Agung Ignatius Kardinal Suharyo menyebutkan bahwa penyambutan terhadap Paus Fransiskus di Istana Negara cukup berbeda dengan kepala negara lainnya.
“Sambutan [Penyambutan] Paus Fransiskus berbeda dengan kepala negara lainnya,” sebut Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo, dalam pernyataan pers pada Rabu (4/8) di Gereka Katedral Jakarta.
Paus Fransiskus menyapa para warga sebelum bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Rabu (4/9). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Suharyo menegaskan bahwa penyambutan Paus Fransiskus berbeda karena fungsinya tidak sama dengan kepala negara yang lain. Upacara penyambutan juga dinilai Kardinal Suharyo sangat mengharukan.
“Presiden menerima Paus Fransiskus dengan upacara yang sungguh-sungguh sangat mengharukan, dalam arti upacara itu sangat agung. Saya sendiri merasa tergetar, saya belum pernah melihat upacara kenegaraan yang seperti itu,” jelas Suharyo.
Kardinal Ignatius Suharyo memberikan keterangan pers saat dijumpai di Gereja Katedral, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Foto: Priscilla Brenda/kumparan
Tak hanya disambut oleh Presiden Jokowi, Paus Fransiskus juga disambut meriah oleh karyawan Istana.
ADVERTISEMENT
“ Tadi ketika kami (rombongan Paus Fransiskus) bersiap-siap di depan Istana, kami mendengar karyawan-karyawan Istana itu berteriak-teriak di belakang,” tambahnya.
Warga sambut Paus Fransiskus di seberang Istana Negara, Rabu (4/9/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Suharyo turut menyampaikan bahwa sambutan meriah para karyawan Istana mungkin jarang terjadi terutama saat bertemu dengan kepala negara lainnya.
“Saya juga membayangkan, jika kepala negara lainnya disambut, saya bayangkan formalitasnya sangat tinggi,” ujarnya.