Kisah Meru, Anak Penderita Kanker Otak yang Berharap Berkat Paus Fransiskus

4 September 2024 19:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puas Fransiskus memberkati, Meru, anak pengidap kanker otak di Gedung Grha Pemuda, Gereja Katedral, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Puas Fransiskus memberkati, Meru, anak pengidap kanker otak di Gedung Grha Pemuda, Gereja Katedral, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Meru, anak berusia 5 tahun asal Pulo Gebang, Jakarta Timur, berharap mendapat berkat dari Paus Fransiskus. Meru adalah anak pengidap kanker otak.
ADVERTISEMENT
Meru bersama kedua orang tua dan adiknya hadir di Gedung Grha Pemuda, Gereja Katedral, Jakarta, Rabu (4/9).
Pada Juli lalu, Meru divonis kanker otak. Hasil diagnosis dokter menyatakan ada tumor sepanjang 5 cm yang bersarang di batang otak Meru. Tidak ada tindakan medis yang bisa menyembuhkan sakit Meru.
“Meru sudah menjalani 18 kali kemoterapi dari 30 kali jadwal kemoterapi. Berbagai upaya sudah kami lakukan, semata-mata hanya untuk mengurangi ukuran tumor, dengan harapan bisa memperlambat pertumbuhan tumor tersebut,” ujar Deo Grasianto, ayah Meru.
Puas Fransiskus memberkati, Meru, anak pengidap kanker otak di Gedung Grha Pemuda, Gereja Katedral, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Foto: Dok. Istimewa
Meru harusnya masuk sekolah, di salah satu TK di bilangan Pulo Gebang. Namun, sejak mendapat vonis kanker, kondisi Meru jauh menurun.
Dari anak yang aktif, suka pergaulan, Meru sekarang tidak bisa bergerak normal, tidak bisa lancar berbicara, tidak bisa makan secara normal, dan terganggu penglihatannya.
ADVERTISEMENT
“Dia masih bertanya, kapan saya masuk sekolah dan bertemu dengan teman-teman saya. Apa bekal yang nanti saya bawa ke sekolah. Dia sangat excited, ketika sesekali kami mengundang teman-teman kelasnya datang ke rumah. Itu hiburan dan penguatan terbesar untuk Meru,” ungkap Deo.
Dia menambahkan, Meru sudah diperkenalkan dengan sosok Paus Fransiskus. Dia mengenal Paus Fransiskus dari sebuah foto, ketika sedang menerima minyak suci di Gereja Pulo Gebang.
“Meru, kalau nanti ada yang bertemu Meru, itu Bapa Paus Fransiskus. Bapa Paus akan memberkati Meru,” kata Deo.
Dengan tegar, ayah Meru berharap, pertemuan Meru dengan Bapa Paus Fransiskus bisa terwujud.
“Kami sudah menjalani berbagai tantangan sejak dari Juli. Doa kami saat ini adalah berserah dan percaya kepada kehendak Tuhan. Mungkin Tuhan punya rencana terhadap Meru dengan sakit yang dia derita. Tetapi, kalau boleh Tuhan izinkan, biarkan Meru bisa panjang usianya,” kata dia.
ADVERTISEMENT

Terinspirasi Hari Anak Sedunia

Meru dan 100 anak hadir di Gereja Katedral sebagai bagian dari Hari Anak Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), terinspirasi dari Hari Anak Sedunia 2024 (World Children’s Day/WCD) yang diluncurkan untuk pertama kalinya oleh Paus Fransiskus pada 22 Mei 2024 di Vatikan.
Dengan tema “Anak Indonesia Sehat, Bersahabat, dan Menjadi Berkat,” KAJ yang didukung penuh oleh 5P Kids, inisiatif global di bawah naungan 5P Global Movement, bakal mengundang 1000 anak pada Hari Anak KAJ, Oktober mendatang.
Puas Fransiskus memberkati, Meru, anak pengidap kanker otak di Gedung Grha Pemuda, Gereja Katedral, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Foto: Dok. Istimewa
“Kita perlu menimba inspirasi dari kedatangan Paus Fransiskus dan kehadiran Meru. Anak-anak membutuhkan perhatian penuh kita, karena merekalah generasi emas Indonesia ke depan. Anak-anak juga perlu saling bersahabat, berbela rasa, peduli satu sama lain,” ungkap Sekjen Keuskupan Agung Jakarta Pastor Adi Prasojo.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Co-Founder 5P Global Movement Arsjad Rasjid mengatakan, banyak anak yang kurang beruntung dan tidak berdaya berhadapan dengan berbagai tantangan yang tidak bisa dielakkan setiap hari.