Adu Kelihaian Berkuda di Lomba "Tarik Kambing" Afghanistan

10 April 2017 17:17 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Lomba tarik kambing di Afganistan (Foto: Omar Sobhani/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Lomba tarik kambing di Afganistan (Foto: Omar Sobhani/Reuters)
Perang dan konflik boleh jadi merongrong Afghanistan, tapi hobi dan kesenangan tidak boleh terhenti. Salah satu olahraga yang masih jalan terus dalam kondisi apa pun di negara ini adalah "buzkashi".
ADVERTISEMENT
Olahraga yang artinya kira-kira "tarik kambing" ini masih jadi favorit di kalangan pria dewasa Afghanistan. Selama puluhan tahun permainan ini dimainkan dan menjadi salah satu ikon negara tersebut.
Lomba tarik kambing di Afganistan (Foto: Omar Sobhani/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Lomba tarik kambing di Afganistan (Foto: Omar Sobhani/Reuters)
Tidak peduli diinvasi Amerika, perang sipil atau serangan pemberontak, warga Afghanistan tetap berkumpul jika tarik kambing digelar. Para penunggang kuda, yang dikenal dengan nama chapandaz, selalu dielukan.
Seperti halnya Jumat silam, pertandingan tarik kambing dimainkan di lapangan Lembah Panjshir, utara Kabul. Lapangan ini jadi saksi perang Afghanistan dengan Soviet, lalu Taliban, ditandai oleh tank-tank berkarat yang teronggok tak bertuan.
Lomba tarik kambing di Afganistan (Foto: Omar Sobhani/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Lomba tarik kambing di Afganistan (Foto: Omar Sobhani/Reuters)
"Sudah hampir 50-60 tahun pertandingan buzkashi diadakan di tempat ini. Saya juga bekas penunggang kuda dan sering bermain buzkashi, dan hari ini banyak pemuda yang tertarik memainkannya," ujar Abdul Anaan, penonton yang diwawancara Reuters.
ADVERTISEMENT
Permainan ini melibatkan puluhan penunggang kuda yang terdiri dari dua tim. Mereka memperebutkan bangkai kambing untuk dimasukkan ke wilayah lawan, seperti bola saja.
Lomba tarik kambing di Afganistan (Foto: Omar Sobhani/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Lomba tarik kambing di Afganistan (Foto: Omar Sobhani/Reuters)
Kelihaian berkuda adalah keniscayaan dalam olahraga ini, sisanya kekuatan. Olahraga ini cukup keras, melibatkan pukulan, tendangan dan saling tarik bangkai kambing. Tidak jarang, bangkai kambing tinggal setengahnya saat olahraga berakhir.
Jika permainan semakin panas, kuda-kuda pemain akan berlarian ke arah penonton, membuat kerumunan buyar. Jatuh, terluka, berdarah kepala atau tangan, adalah hal biasa, balut dengan perban dan permainan dilanjutkan.
Lomba tarik kambing di Afganistan (Foto: Omar Sobhani/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Lomba tarik kambing di Afganistan (Foto: Omar Sobhani/Reuters)
"Jika jatuh, atau terluka, kita tidak boleh marah kepada pemain lain. Ini hanya aturan dalam permainan," ujar Mohammed Hafiz, atlet buzkashi.
ADVERTISEMENT
Pertandingan ini terkadang menyedot ribuan penonton. Masyarakat Afghanistan menganggap olahraga ini tidak lekang zaman, bertahan dalam berbagai kondisi, termasuk kisruh politik dan perang.
"Olahraga ini untuk hiburan desa kami, rakyat kami dan negara kami," kata Anaan.
Lomba tarik kambing di Afganistan (Foto: Omar Sobhani/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Lomba tarik kambing di Afganistan (Foto: Omar Sobhani/Reuters)