Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Ahli Wabah soal Gagal Ginjal Anak: Pengawasan dan Distribusi Obat Memprihatinkan
25 Oktober 2022 10:15 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ahli wabah Griffith University Australia Dicky Budiman mengkritik keras pengawasan obat di Indonesia terkait maraknya kasus gagal ginjal pada anak. Sudah 245 anak menderita, 141 di antaranya meninggal karena penyakit ini.
ADVERTISEMENT
"Dari sisi begitu memprihatinkannya ya masalah pengawasan obat ini dan juga distribusinya yang juga bicara. Selain tentu kekuatan kita dalam mendeteksi kasus-kasus ini yang dalam laporannya ini sudah dari Januari, kenapa baru saat ini kebakaran jenggotnya," tutur Dicky melalui pesan singkat, Selasa (25/10).
Dari data Kemenkes sejak Januari 2022, memang sudah terdeteksi 1-2 kasus gagal ginjal anak. Namun kasus baru 'meledak' pada Agustus sampai Oktober.
"Karena ini artinya ada pengabaian terhadap itu. Datanya yang tidak dilihat kenapa terjadi. Nah ini, walaupun saya juga sudah menyuarakan ini ya ke beberapa rekan media dan pemerintah, tapi ya sekali lagi di kita ini seperti menunggu ledakan, menunggu kejadian baru dan ini sangat saya sayangkan," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Aspek pencegahan harusnya menjadi perhatian. Ketika sudah banyak anak yang jadi korban, menurutnya, mengapa baru pihak bertanggung jawab bergerak.
"Padahal dalam aspek global health security ini di mana saya saat ini mendalaminya sebagai praktisi dan peneliti, aspek mitigasi aspek respons awal sebelum terjadi korban yang besar ataupun wabah besar itu menjadi sangat penting," tuturnya.
"Dan ini sekali lagi ini yang kita gagal dalam ini," tutup dia.