Aksi 313, Akankah Seheboh Sebelumnya?

30 Maret 2017 6:42 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
FPI demo di depan Polda Metro Jaya (Foto: Aria Pradana/kumparan)
Forum Umat Islam mengajak umat muslim Indonesia kembali turun ke jalan dalam demo aksi 313, yang akan dilaksanakan pada 31 Maret mendatang. Aksi akan digelar usai salat Jumat, disusul long march dari Masjid Istiqlal menuju Istana Merdeka.
ADVERTISEMENT
Aksi ini bukan kali pertama dilakukan. Bentuk penyampaian pendapat yang disebut Aksi Bela Islam tersebut dimulai pada 14 Oktober 2016, dikomandoi Habib Riziq Syihab dari Forum Pembela Islam (FPI).
Aksi ini dilakukan dengan tujuan agar pengadilan melakukan proses hukum atas dugaan penistaan agama yang dilakukan gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), atas pidatonya saat berkunjung ke kepulauan Seribu, yang dianggap menghina ayat Alquran Surat Al Maidah ayat 51.
Aksi demo copot Ahok (Foto: Istimewa)
Massa yang datang dari sejumlah daerah di Indonesia berkumpul di jantung ibukota, dengan harapan supaya tuntutan mereka terpenuhi. Saat itu jalan protokol dan aktivitas kantor lumpuh, akibat massa yang memenuhi jalan dari Bundaran HI hingga Monas.
ADVERTISEMENT
Meski Ahok telah minta maaf dan setelah itu menjalani proses hukum, sejumlah Aksi Bela Islam terus dilakukan. Pada 4 November 2016, aksi bertemakan 'Aksi Damai 411' kembali terjadi. Kali ini demo dilakukan karena massa menilai penyelidikan terhadap kasus penistaan agama itu berjalan lambat.
Saat itu aksi dipusatkan di Monas dan Istana Negara. Meski diikuti oleh sejumlah massa yang lebih besar dibanding Aksi Bela Islam Pertama, namun kali ini mereka tak turun ke jalan, agar tak menimbulkan kemacetan atau menghambat aktivitas warga Jakarta.
Massa demo FPI duduk bersama. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
Tanggal 2 Desember 2016, Aksi Bela Islam kembali dilakukan, kali ini bertemakan 'Aksi Damai 212'. Meski sempat dikhawatirkan ricuh, aksi tersebut dilaksanakan secara damai di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Saat itu Presiden Joko Widodo, ikut melaksanakan Salat Jumat bersama peserta aksi.
ADVERTISEMENT
Aksi Bela Islam IV yang digelar pada tanggal 11 Januari 2017 merupakan aksi damai lanjutan yang sudah dilaksanakan sejak 2016 lalu. Aksi yang dikoordinasikan oleh Forum Umat Islam dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI tersebut, awalnya akan dilaksanakan di lapangan Monas. Namun setelah beberapa waktu, kegiatan dipindahkan ke Masjid Istiqlal, yang diisi dengan tausiyah dan zikir bersama.
Peserta Demo Bela Islam 2/12 melaksanakan ibadah Salat Subuh berjamaah di Masjid Istiqlal, Jakarta. Mereka menuntut agar Gubernur non aktif Basuki T Purnama (Ahok) ditahan setelah ditetapkan menjadi tersangka di kasus penistaan agama. (Foto: Aditia Noviansyah)
Tema yang diberikan untuk demo kali ini adalah 'Zikir & Tausiyah Nasional untuk Penerapan Surat Al-Maidah 51: Wajib Pilih Pemimpin Muslim dan Haram Pilih Pemimpin Kafir'.
Tanggal 23 Januari 2017, massa dari Front Pembela Islam berdemo di depan Polda Metro Jaya. Mereka mendatangi Polda Metro untuk mengawal pemeriksaan Rizieq Syihab yang diperiksa pihak kepolisian terkait pernyataannya mengenai logo palu arit di desain mata uang yang baru dikeluarkan BI.
ADVERTISEMENT
Demo yang berlangsung sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB tersebut, menutup akses Jalan Jenderal Sudirman, meski telah mendapat pengawalan dari pihak kepolisian.
Kendaraan mengekor akibat demo di Polda Metro (Foto: Anggi Dwiky/kumparan)
Tanggal 21 Februari 2017, massa kembali turun ke jalan, kali ini massa memusatkan kegiatan aksi di depan gedung DPR, Senayan, Jakarta. Tuntutan mereka antara lain meminta DPR untuk membuat surat pada Presiden Jokowi untuk menonaktifkan Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta.
Kondisi Lalu Lintas Demo 212 (Foto: Aria Pradana/kumparan)
Mereka juga menganggap seorang terdakwa untuk kasus penistaan agama tak layak menjabat sebagai gubernur. Massa juga meminta agar kepolisian dan penegak hukum tak melakukan kriminalisasi terhadap ulama. Dalam aksi ini, 2 organisasi Islam besar Indonesia, NU dan Muhammadiyah memutuskan untuk tak berpartisipasi.
ADVERTISEMENT
Massa aksi demo 212 di depan gedung DPR (Foto: Mustaqim Amna/kumparan)